Kubu Raya, Kalbar (Suara Nusantara) – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus mempercepat pembangunan infrastruktur di Kecamatan Sungai Ambawang. Tahun ini, fokus utama diarahkan pada penyelesaian jalan poros strategis serta normalisasi Sungai Ambawang sepanjang lebih dari 38 kilometer, sebagai upaya meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mengurangi risiko banjir musiman.Bupati Kubu Raya Sujiwo saat meninjau progres perbaikan jalan poros ekonomi yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Ambawang.SUARANUSANTARA/SK
Bupati Kubu Raya Sujiwo mengatakan, pembangunan infrastruktur tersebut menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam mengatasi ketimpangan pembangunan antarwilayah, khususnya di kawasan Sungai Ambawang yang selama ini tergolong minim anggaran besar.
“Kecamatan Sungai Ambawang ini sebelumnya rada terbelakang dari sisi anggaran. Alhamdulillah, tahun ini jalan poros yang diharapkan dari Kuala Mandor B menuju ke Mega Timur sudah tuntas. Tinggal nanti kita lanjutkan ke arah Kuala Mandor B-nya,” ujar Sujiwo, Kamis (16/10/2025).
Sujiwo menjelaskan, proyek jalan poros yang menghubungkan Desa Durian – Puguk – Pasak Piang – Bengkarek hingga ke Desa Korek akan menjadi akses strategis baru yang memperlancar mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian.
“Insyaallah, tahun depan kita maksimalkan anggarannya sekitar Rp15 miliar. Kita bagi dua, dari sini Rp10 miliar, dari Korek Rp5 miliar. Tahun ini pun sudah kita masukkan Rp5 miliar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sujiwo menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat, khususnya Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, yang melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD) telah mengalokasikan sekitar Rp20 miliar untuk pembangunan jalan strategis di Kubu Raya.
“Saya optimis selambat-lambatnya tahun 2028 jalan poros ini sudah tuntas seluruhnya. Target saya malah 2027 sudah selesai. Tapi kalaupun tidak, paling lambat 2028. Enggak harus nunggu satu periode saya dan Pak Sukiryanto,” tegasnya.
Selain pembangunan jalan, Bupati Sujiwo juga menyoroti keberhasilan program normalisasi Sungai Ambawang sepanjang 38 kilometer lebih yang berhasil diselesaikan tanpa menggunakan dana APBD.
“Kalau itu dikerjakan kontraktual, anggarannya bisa lebih dari Rp50 miliar. Tapi Alhamdulillah, kita dibantu oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I atas dukungan penuh Pak Lasarus. Serupiah pun tidak keluar dari APBD,” ungkapnya.
Proyek normalisasi tersebut dilakukan selama lebih dari sembilan bulan menggunakan tiga unit alat berat yang bekerja secara bergantian. Hasilnya, kondisi sungai kini lebih lancar dan efektif mencegah banjir di musim hujan.
“Termasuk Sungai Malaya juga sekarang sudah bagus, dan itu pun tanpa uang kita. Saya mengucapkan terima kasih atas nama rakyat dan pemerintah kepada Pak Lasarus, Kementerian PUPR, dan BWS Kalimantan I. Doa kami, hanya Tuhan yang bisa membalas kebaikan kalian semua,” tutup Bupati Sujiwo.[SK]