Robo-Robo Mempawah 2025 Semarak, Ribuan Warga Saksikan Prosesi Sakral di Kuala Mempawah

Editor: Admin author photo

PYAM Raja Mempawah XIV Mochammad Hafidz Adinugraha saat memimpin ritual adat Buang-buang pada Puncak Even Budaya Robo-Robo di muara sungai Kuala Mempawah, Rabu (20/8/2025).SUARAPONTIANAK/SK
Mempawah (Suara Pontianak) – Puncak perayaan budaya Robo-Robo di Pelabuhan Kuala Mempawah, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, berlangsung semarak, Rabu (20/8/2025). Ribuan masyarakat antusias memadati kawasan pelabuhan untuk menyaksikan tradisi tahunan yang telah ditetapkan sebagai agenda wisata unggulan Kalbar.

Bagian sakral dari peringatan Robo-Robo, yang merupakan napak tilas kedatangan Opu Daeng Manambon dari Kerajaan Matan (kini Kabupaten Ketapang) ke Mempawah ratusan tahun silam, ditandai dengan pembacaan doa serta ritual buang-buang di Muara Sungai Kuala.

Prosesi tersebut dipimpin para pemuka adat dengan doa keselamatan dan pengumandangan azan, disaksikan langsung oleh PYAM Raja Mempawah XIV Mochammad Hafidz Adinugraha, bersama ibunda YAM Sinuhun Ratu Kencana Wangsa Arini Mariam, kerabat istana, serta laskar diraja.

Ritual buang-buang yang dilaksanakan setiap Rabu terakhir bulan Safar menjadi simbol ungkapan syukur sekaligus doa keselamatan masyarakat Mempawah yang telah dijaga turun-temurun. Ribuan warga pun larut dalam suasana khidmat saat prosesi berlangsung.

Usai ritual, sebelum perahu kerajaan merapat ke dermaga, Raja Hafidz melaksanakan tepuk tepung tawar terhadap perahu nelayan sebagai bentuk doa keselamatan. Setibanya di dermaga, beliau disambut hangat masyarakat dan membagikan ketupat sebagai simbol keberkahan dan kebersamaan antara raja dan rakyat.

Kemeriahan Robo-Robo 2025 juga turut dihadiri Asisten Administrasi dan Umum Setda Kalbar, Alfian yang hadir mewakili Gubernur Kalbar, Bupati Mempawah Erlina, Wakil Bupati Juli Suryadi Burdadi, jajaran Forkopimda, serta para tamu undangan lainnya.

Tradisi Robo-Robo di Mempawah tidak hanya merekatkan hubungan masyarakat dengan nilai-nilai budaya leluhur, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang memperkaya identitas Kalimantan Barat di mata nasional.[SK]

Share:
Komentar

Berita Terkini