![]() |
Jalan dermaga sungai Asam hancur lebur |
“Sudah jalan berapa lama seperti ini, tapi tidak ada perubahan dan solusi. Sebagai pengguna jasa penyebrangan ini, jelas saya binggung karena baru sekarang ketemu layanan tidak sesuai infrastruktur yang ada,” ungkap pengguna jasa ferry penyebrangan di sungai asam - sunyat, Bernardus Senin (2/3/2019).
Mantan komisioner KPU Sekadau itu melanjutkan, sebaiknya menunggu jalan dalam dermaga ini baik atau bagus, mending tarik kembali ponton yang lama, hidupkan aktivitas turun naik kendaraan jalur lama.
“Kalau menunggu jalan bagus, ya antri tidak bisa terelakan dan lumpuhlah aktivitas biasanya. Setiap tahun tentu semua masyarakat mengharapkan pelayanan yang baik, kalau ini saya lihat justru kemunduran pelayanan karena sulit diprediksi. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang harus dirasakan bersama hingga ke pelosok negri ini,” tutup bapak dua anak itu.
Sementara itu, kapten kapal motor penyebrangan Sungai Asam - Sunyat, Bambang Edi mengatakan, kami kandas waktu coba sandar disana ( penyebrangan lama ).
“Pimpinan kami pun tak mengijinkan sandar disana,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sekadau, Jeffray Raja Tugam, SE mengatakan, kita pemerintah sekadau tidak bisa menerima penyerahan dari propinsi dalam hal ini, bagaimana kita menerima dengan kondisi jalan rusak seperti itu.
“Kalau diperbaiki dengan dana tak terduga, pemda sekadau hanya punya 1 M saja dan itu tentu tidak cukup. Sebaiknya pusat atau propinsi segera turun tangan dan berbuat. Turun ke lapangan sini lihat kenyataan yang terjadi,” tutupnya.
Penulis: Tim Liputan
Editor: Kundori