Dalam sambutannya, Harisson menekankan pentingnya menghormati nilai-nilai yang diwariskan para pahlawan bangsa dalam menjaga kerukunan umat beragama.
“Kita harus melanjutkan semangat toleransi dan persatuan antar umat beragama di Kalimantan Barat. Selain itu, kita juga perlu peduli terhadap ancaman global seperti pemanasan global,” ujarnya.
Harisson juga mengucapkan selamat atas suksesnya penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Landak pada 2024.
“MTQ ini tidak hanya mencerminkan prestasi umat Islam, tetapi juga menunjukkan semangat kebersamaan dan kerja keras dari berbagai pihak. Semoga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama,” katanya.
Ia juga mengapresiasi peluncuran Batik Kerja ASN Kemenag Kalimantan Barat bertema Gemuruh Toleransi Tidayu, yang diluncurkan pada Juli 2024.
“Batik ini menjadi simbol kebersamaan, persatuan, dan toleransi yang menjadi kekuatan masyarakat Kalimantan Barat. Selain itu, inisiatif ini juga mendukung pengembangan UMKM lokal,” tambahnya.
Usai upacara, Harisson didampingi Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalbar, H. Muhajirin Yanis, meninjau gedung baru Asrama Haji yang dibangun pada 2024. Gedung ini dilengkapi fasilitas setara hotel bintang tiga dan dirancang untuk meningkatkan pelayanan kepada calon jemaah haji.
“Gedung ini siap digunakan untuk menginapkan calon jemaah haji sebelum keberangkatan ke embarkasi. Fasilitasnya sangat baik, setara dengan hotel bintang tiga, lengkap dengan layanan untuk disabilitas,” jelasnya.
Harisson berharap gedung ini dapat dirawat dengan baik dan menjadi bagian dari rencana pengembangan transportasi haji di Kalbar.
Ia juga mengungkapkan harapannya agar Kalimantan Barat segera memiliki embarkasi haji mandiri seiring dengan pengembangan Bandara Internasional Supadio.
“Dengan kebijakan Menteri Perhubungan yang baru, kami berharap Pontianak dapat membuka penerbangan internasional langsung untuk jemaah haji. Dengan begitu, calon jemaah tidak perlu transit ke daerah lain, cukup menginap dan manasik di sini sebelum berangkat ke Tanah Suci. Ini akan jauh lebih mudah, cepat, dan nyaman,” tutup Harisson.
Semangat toleransi, peningkatan pelayanan, dan pengembangan fasilitas menjadi fokus Pemerintah Kalimantan Barat dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan mendukung kemajuan umat beragama.[SK]