Bang Midji ajak masyarakat Kalbar pilih Capres berdasar kinerja bukan fitnah

Editor: Editor : Dina Prihatini Wardoyo author photo
Pontianak(Suara Kalbar)-Mempersilahkan calon Presiden untuk melakukan kampanye di Kalimantan Barat dihaturkan Dewan Pengarah TKD Jokowi-Ma'ruf di Kalbar, Sutarmidji.
Iapun mengajak warga Nahdlatul Ulama (NU) memilih capres dan cawapres berdasarkan kinerja bukan fitnah.

"Jadi kalo ada orang NU tak milih Kiyai NU, saya tak bisa bilang apa-apa lagi. Jangan pilih pemimpin dengan cara-cara dan berdasarkan fitnah. Karena itu akan membawa kemudaratan bagi negara," ungkapnya saat menghadiri Istighosah Qubro, Muslimat NU Kalbar di Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Minggu (17/3/2019).

Ia memaparkan sejumlah isu negatif berbau fitnah yang ditujukan kepada capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf. Meski demikian ia meminta, agar masyarakat tidak mudah percaya dengan isu-isu yang berkembang saat ini.

"Beberapa berita hoax kalau Jokowi jadi Presiden maka adzan akan dilarang, itu hal mustahil dan tak mungkin. Karena disitu ada Kiyai Ma'ruf Amin. Ini berita pasti bohong. Terus ada yang bilang akan melegalkan perkawinan sejenis, ini lebih parah lagi. Dalam undang-undang perkawinan sudah jelas, perkawinan itu sah jika dilakukan menurut hukum agama dan kepercayaannya," paparnya.

Iapun menegaskan jika masih ada orang yang ngomongkan isu-isu itu, masyarakat boleh bereaksi.
"Ibu-ibu boleh tangkap orangnya dan laporkan ke saya. Nanti saya beri hadiah," tuturnya.

Untuk lebih meyakinkan masyarakat Kalbar menjatuhkan pilihan pada Jokowi-Ma'ruf, di pilpres 17 April nanti, Sutarmijdi-pun membeberkan hasil kerja Jokowi.
Menurutnya jika apa yang dilakukan Jokowi di Kalbar selama empat tahun lebih menjabat sebagai Presiden, tidak dapat dipungkiri lagi. Khususnya perbaikan infrastruktur.

"Sebelumnya dari Pontianak ke Sintang itu sebelas jam. Sekarang dengan kecepatan mobil 70 kilo meter saja, ke Sintang bisa 5 jam 20 menit. Kita harus bersyukur apa yang telah dibuat pemrirntah," urainya.

Tidak hanya itu, Bang Midji panggilan akrabnya juga menegaskan, jika hasil kerja Jokowi sebagai presiden sangat membantu pemerintah daerah di Kalbar. Karena itulah pemerintah daerah bisa fokus membangun daerah, dengan anggaran masing-masing, tanpa memikirkan porsi anggaran dan kebijakan yang menjadi tanggungjawab pemerintah pusat.

"Pembangunan sekarang luar biasa karena pemerintah pusat membantu kita bangun jalan, sekolah dan sebagainya. Bulan Juli tahun ini, semua sekolah negeri SMA dan SMK tak perlu bayar. Saat ini juga ada 142 ribu anak SMA dan SMK diberi bea siswa. Tahun depan 60 ribu anak dari sekolah swasta termasuk pesantren, dapat bea siswa. Kenapa ini bisa, karena angggaran dari pusat untuk bangun jalan telah ada, jadi kita alihkan anggarannya untuk keperluan lain," tegasnya.

Hadir pula Ketua PP Muslimat NU, Yenny Wahid, Ketua DPW NU Kalbar Hildi Hamid dan sejumlah ulama.

Penulis  : Dina Prihatini Wardoyo
Editor.   : Kundori
Share:
Komentar

Berita Terkini