Pontianak (Suara Pontianak) – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, mengusulkan agar pembukaan rute penerbangan internasional dari Pontianak menuju Kuching dan Kuala Lumpur dipercepat dari jadwal semula pada 12 September menjadi Agustus 2025. Usulan tersebut disampaikan guna mendorong percepatan konektivitas regional dan memacu pertumbuhan sektor pariwisata Kalbar.Nur Liyana Mahizan, Head of Commercial salah satu maskapai.SUARAPONTIANAK/SK
“Peningkatan konektivitas udara sangat krusial untuk mendukung sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi. Kami berharap pembukaan rute ini bisa dimajukan agar dampaknya bisa lebih cepat dirasakan masyarakat,” ujar Gubernur Ria Norsan saat menghadiri pertemuan dengan pihak maskapai dan Konsulat Malaysia, Sabtu (26/7/2025).
Pihak maskapai menyambut positif masukan tersebut. Head of Commercial salah satu maskapai, Nur Liyana Mahizan, mengatakan bahwa percepatan jadwal masih akan dikaji lebih lanjut.
“Untuk saat ini jadwal resmi tetap 12 September 2025. Namun, seperti yang Bapak Gubernur ajukan tadi, kami akan berupaya mempertimbangkannya. Meski demikian, belum ada keputusan pasti terkait percepatan,” jelasnya.
Dalam rencana awal, penerbangan dari Pontianak–Kuching akan dilayani dua kali sehari, atau sebanyak 14 kali dalam seminggu. Sementara untuk rute Pontianak–Kuala Lumpur, penerbangan akan dibuka empat kali dalam seminggu.
Pembukaan rute ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan arus wisatawan mancanegara. Pemerintah pusat menargetkan 16 juta kunjungan wisatawan asing pada tahun 2025, dengan Malaysia tetap menjadi salah satu penyumbang wisatawan terbesar ke Indonesia, khususnya ke wilayah Kalimantan Barat.
Konsul Malaysia di Pontianak, Azizul Zekri bin Abd Rahim, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, pembukaan rute internasional ini akan menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan bilateral antara kedua negara.
“Ini bukan hanya soal penerbangan, tetapi juga soal memperkuat pertukaran budaya, meningkatkan konektivitas kawasan, serta mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan bisnis. Kami yakin inisiatif ini akan membawa manfaat besar bagi kedua pihak,” ujarnya.
Pembukaan rute ini juga dinilai strategis karena menghubungkan dua pusat budaya Melayu di Asia Tenggara. Selain mendorong pariwisata, langkah ini akan mempercepat laju perdagangan lintas batas dan memperkuat integrasi ekonomi di wilayah perbatasan.
Dengan terwujudnya rute penerbangan langsung Pontianak–Kuching dan Pontianak–Kuala Lumpur, Kalimantan Barat berpotensi menjadi salah satu gerbang utama Indonesia di kawasan utara Kalimantan, sekaligus memperluas jejaring konektivitas internasional dari Pulau Kalimantan.[SK]