Pontianak (Suara Kalbar) - Sejumlah remaja duduk membentuk barisan di Taman Digulis Untan Pontianak. Mereka memainkan alat darbuka di pangkuannya. Sejumlah remaja tersebut adalah merupakan anggota komunitas darbuka Pontianak.
Mereka memukul secara bersamaan alat darbuka tersebut dengan tempo yang berbeda. Hingga terdengar sinkronisasi suara dari alat satu dengan alat lainnya. Sehingga itu menjadikan suara yang dihasilkan enak untuk di dengar.
Muhammad Nasrul salah satu anggota komunitas darbuka mengatakan, mereka latihan darbuka ini setiap dua Minggu sekali dan berganti - ganti tempat.
Sementara, Nasrul menuturkan semua yang terdaftar anggota darbuka itu kebanyakan yang sudah ikut hadroh, jadi mereka hampir semua sudah ahli memainkan alat tersebut.
Sedangakan di komunitas darbukan ini ia mengasah ke kompakan serta tempo penabuhan supaya lebih bagus dan lincah.
“Tujuan komunitas darbuka ini Mempererat silaturrohim antar teman-teman pecinta darbuka di seluruh Pontianak dan sekaligus menyalurkan hobi sholawat lewat darbuka,”ujarnya,Minggu (14/10).
Komunitas darbuka ini terbentuk pada tahun 2017, saat itu anggota hanya beberapa saja, namun saat ini anggota komunitas darbuka sudah 35 orang.
"Sebenarnya yang mau ikut masuk komunitas darbuka banyak, tetapi mereka terkendala dengan harga darbuka, kalau di Pontianak harga dabuka dua butik bisa mencapai 1,2 juta. Jadi itu lah yang membuat kendala bagi remaja yang mau ikut gabung menjadi tidak bisa gabung," ungkap Nasrul.
Penulis : Mustofa Fi’in
Editor: Kundori
Mereka memukul secara bersamaan alat darbuka tersebut dengan tempo yang berbeda. Hingga terdengar sinkronisasi suara dari alat satu dengan alat lainnya. Sehingga itu menjadikan suara yang dihasilkan enak untuk di dengar.
Muhammad Nasrul salah satu anggota komunitas darbuka mengatakan, mereka latihan darbuka ini setiap dua Minggu sekali dan berganti - ganti tempat.
Sementara, Nasrul menuturkan semua yang terdaftar anggota darbuka itu kebanyakan yang sudah ikut hadroh, jadi mereka hampir semua sudah ahli memainkan alat tersebut.
Sedangakan di komunitas darbukan ini ia mengasah ke kompakan serta tempo penabuhan supaya lebih bagus dan lincah.
“Tujuan komunitas darbuka ini Mempererat silaturrohim antar teman-teman pecinta darbuka di seluruh Pontianak dan sekaligus menyalurkan hobi sholawat lewat darbuka,”ujarnya,Minggu (14/10).
Komunitas darbuka ini terbentuk pada tahun 2017, saat itu anggota hanya beberapa saja, namun saat ini anggota komunitas darbuka sudah 35 orang.
"Sebenarnya yang mau ikut masuk komunitas darbuka banyak, tetapi mereka terkendala dengan harga darbuka, kalau di Pontianak harga dabuka dua butik bisa mencapai 1,2 juta. Jadi itu lah yang membuat kendala bagi remaja yang mau ikut gabung menjadi tidak bisa gabung," ungkap Nasrul.
Penulis : Mustofa Fi’in
Editor: Kundori
