Sultan Pontianak Dorong Perahu Gas: Wujudkan Transportasi Sungai Hemat, Bersih, dan Ramah Lingkungan

Editor: Admin author photo

 

Atraksi sampan kato berbahan bakar gas dalam karnaval Sungai Kapuas dalam rangka HUT kota Pontianak.SUARAPONIANAK/SK
Pontianak (Suara Pontianak) – Sultan Pontianak sekaligus anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Syarif Melvin Alqadrie, mendorong penggunaan perahu berbahan bakar gas (BBG) bagi penambang sampan dan nelayan di Kota Pontianak. Langkah ini menjadi bagian dari upayanya mendukung transisi energi dan menekan emisi karbon di sektor transportasi air.

Menurut Syarif Melvin, penggunaan bahan bakar gas dapat membantu masyarakat pesisir menekan biaya operasional, terutama bagi para penambang dan nelayan yang menggantungkan hidup dari aktivitas sungai.
“Kami akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para penambang sampan dan nelayan untuk beralih dari bahan bakar minyak ke gas. Perbandingan biayanya jauh lebih hemat dan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan masyarakat,” ujarnya saat kegiatan Pawai Sungai Kapuas Pontianak, Minggu (19/10/2025).

Ia menilai, penerapan teknologi konverter kit berbahan bakar gas menjadi langkah penting memperluas penggunaan energi bersih di sektor transportasi air.
“Ke depan, kami akan mengundang komunitas penambang di berbagai wilayah untuk berkoordinasi dan belajar langsung tentang penggunaan gas ini. Kami ingin Pontianak menjadi pelopor perubahan menuju transportasi sungai yang ramah lingkungan,” tambahnya.

Sementara itu, Amin, inovator pencipta Konverter Kit ABG (Alat Bahan Bakar Gas), menjelaskan bahwa alat ini memungkinkan mesin perahu beroperasi menggunakan gas LPG menggantikan bensin atau solar.
“Selama ini kami fokus pada nelayan dan petani, tapi kini kami kembangkan untuk sektor wisata. Perahu gas ini pertama di Indonesia, dan hari ini secara resmi diluncurkan oleh Sultan Pontianak,” katanya.

Amin menyebut, inovasi ini tidak hanya efisien energi tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan wisata sungai berkelanjutan.
“Dengan bahan bakar gas, isu lingkungan bisa terjawab, olahraga air bisa dikembangkan, dan efisiensi bahan bakar tercapai. Kami ingin menjadikan ini sebagai ajang olahraga air berwawasan lingkungan yang bisa dikompetisikan di masa depan,” ujarnya.

Ia menambahkan, kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku inovasi sangat penting agar program ini bisa berkelanjutan hingga tingkat provinsi bahkan nasional.
“Kalau Pontianak bisa jadi pelopor balap perahu berbahan bakar gas, ini akan menjadi kebanggaan daerah dan contoh nasional. Seperti hari ini, ada 20 perahu bermotor menggunakan gas serta atraksi balapan perahu kato yang bisa menjadi magnet wisata Sungai Kapuas,” ungkapnya.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi peluncuran perahu BBG tersebut. Menurutnya, inovasi ini sejalan dengan visi pemerintah kota dalam mengembangkan kawasan sungai sebagai pusat peradaban dan ekonomi kreatif.
“Pontianak ini lahir dari sungai. Dulu suasananya sangat hidup, masyarakat beraktivitas di sepanjang tepian air. Melalui inovasi seperti ini, kita ingin menghidupkan kembali semangat ekonomi sungai dengan cara yang modern dan ramah lingkungan,” ujar Edi.

Ia menegaskan, Pemkot Pontianak terus berkomitmen mempercantik tepian Sungai Kapuas melalui program Waterfront City serta pengembangan kawasan wisata di bagian timur dan utara kota.
“Kita tidak punya tambang atau hutan luas, tapi kita punya Sungai Kapuas yang luar biasa potensinya. Sungai harus menjadi sumber kekuatan ekonomi, budaya, dan identitas Kota Pontianak,” tandasnya.

Edi berharap peluncuran perahu gas dan festival sungai yang melibatkan masyarakat, komunitas nelayan, serta Kesultanan Pontianak dapat menjadi agenda tahunan berskala nasional yang memperkuat citra Pontianak sebagai kota sungai yang hijau dan berbudaya.[SK]

Share:
Komentar

Berita Terkini