![]() |
Kepala Desa Jeruju Besar, Nurhalijah.SUARAPONTIANAK/SK |
Kepala Desa Jeruju Besar, Nurhalijah, mengungkapkan keberadaan koperasi sebenarnya sangat membantu masyarakat, terutama dalam penyediaan sembako dengan harga jauh lebih murah dibanding pasaran. Salah satunya adalah LPG 3 kg yang di pasaran dijual Rp20.000 hingga Rp25.000, sementara di koperasi hanya Rp18.500.
“Warga ini sangat antusias sekali, cuma memang dari koperasinya tidak mampu melayani. Karena pasokan yang disuplai ke kami relatif lebih kecil,” ujar Nurhalijah, Selasa (30/09/2025).
Ia menyebut, keterbatasan itu membuat koperasi hanya mampu melayani 4–5 persen dari total kepala keluarga (KK) di Jeruju Besar. Kondisi ini dikhawatirkan mengurangi fungsi koperasi sebagai penopang kebutuhan dasar masyarakat.
Harapan baru pun muncul setelah Menteri Koperasi RI, Ferry Juliantono, dijadwalkan berkunjung ke KDMP Jeruju Besar pada Selasa siang. Nurhalijah berharap kedatangan Menteri dapat membuka jalan bagi penambahan kuota pasokan LPG 3 kg.
“Harapannya dengan datangnya Pak Menteri, kuota LPG bisa ditambah. Dari yang hanya 100–200 tabung per bulan, mudah-mudahan bisa diberikan lebih,” tambahnya.
Selain LPG, koperasi juga menyediakan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau. Misalnya, gula pasir yang di pasaran seharga Rp18.000 per kilogram, di koperasi dijual Rp16.500–Rp17.000 per kilogram. Begitu pula dengan beras SPHP yang dipatok Rp12.000 per kilogram, lebih murah dibanding harga beras standar Rp15.000 per kilogram di pasaran.
Dengan harga yang lebih ramah di kantong, keberadaan koperasi ini dinilai sangat bermanfaat. Namun tanpa dukungan pasokan yang memadai, manfaat tersebut dikhawatirkan tidak akan maksimal dirasakan masyarakat luas.[SK]