 |
| Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memasukkan benih ikan lele ke dalam ember.SUARAPONTIANAK/SK |
Bantuan ini merupakan bagian dari Program Perikanan Terintegrasi untuk Stunting dan Inflasi (PITSA) yang diinisiasi Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak.
Edi menjelaskan, Budikdamber merupakan inovasi untuk mendorong ketahanan pangan keluarga, terutama di wilayah perkotaan dengan lahan terbatas. Melalui program ini, masyarakat dapat membudidayakan ikan lele sekaligus menanam kangkung dalam wadah ember yang sama.
“Program ini tidak hanya membantu menyediakan pangan bergizi bagi keluarga, tetapi juga menjadi upaya menekan angka stunting sekaligus menjaga stabilitas inflasi pangan di Pontianak,” ujar Edi.
Dalam satu paket Budikdamber, masyarakat menerima sarana lengkap, mulai dari ember, serok, selang, probiotik EM4, pakan ikan, perlengkapan budidaya tanaman kangkung, hingga 180 ekor benih lele.
Tahun ini, Pemkot Pontianak menyalurkan 30 paket Budikdamber kepada warga yang tergabung dalam kelompok masyarakat binaan.
Edi menuturkan, program PITSA dirancang secara holistik agar seluruh aspek perikanan terintegrasi, mulai dari produksi, konsumsi, hingga pemberdayaan masyarakat.
“Dengan langkah ini, kita ingin masyarakat dapat memenuhi kebutuhan gizi secara mandiri, sekaligus memperkuat ekonomi keluarga melalui usaha perikanan sederhana yang bisa dijalankan di rumah,” jelasnya.
Edi berharap para penerima bantuan dapat memanfaatkan Budikdamber secara optimal. Selain untuk menambah asupan gizi keluarga, hasil dari budidaya ini juga diharapkan mampu memberikan tambahan pendapatan rumah tangga.
“Sehatkan generasi, stabilkan ekonomi. Itulah semangat yang kita dorong melalui perikanan berbasis masyarakat,” pungkas Edi.
Program PITSA menjadi salah satu strategi Pemkot Pontianak dalam mengurangi stunting, meningkatkan ketahanan pangan lokal, sekaligus menjaga stabilitas inflasi melalui pemanfaatan sumber daya sederhana yang dapat diolah oleh masyarakat secara langsung.[SK]
