Mempawah (Suara Kalbar) – Nama pria yang tengah menggunting rambut ini, Maman Suriaman. Tapi saya memanggilnya Man Kasela. Sebab ketika ia mengenakan kacamata, wajahnya terlihat mirip dengan Ian Kasela, penyanyi Radja Band.
Saking lekatnya dengan nama Man Kasela, nama di kontak HP
saya, tetap menggunakan nama Man Kasela hingga sekarang.
Tapi bukan soal mirip Ian Kasela yang membuat saya tertarik
menulis kisah Maman Suriaman kali ini. Melainkan tentang perkembangan usaha
pangkas rambut yang dirintisnya sejak 2017. Terutama di masa pandemi sekarang.
Nama tempat usahanya “Bang Pangkas”, terletak di Desa
Antibar, Kecamatan Mempawah Timur. Tepatnya, di pertigaan Garuda.
Sesungguhnya saya dan Maman Suriaman, sudah lama tak bertemu.
Tadi sore ia menyapa saya di Grup UMKM Fomeka Mempawah. Saya lantas tertarik
untuk menulis kisah perjalanan bisnisnya yang semoga bisa menjadi kisah
inspirasi kita semua.
Bang Pangkas, seperti nama brand usahanya, adalah bergerak
di bidang jasa pemangkasan atau gunting rambut. Tidak hanya itu, di tempat ini juga
melayani keramas, cukur kumis jenggot, botak setengah licin hingga botak licin.
Saya sempat tertawa ketika ia menyebutkan berbagai layanan
yang tersedia bagi para pelanggannya. Terutama ketika mendengar botak setengah
licin hingga botak licin.
Tapi dengan nada serius Maman Suriaman mengatakan, justru layanan
botak itu banyak peminatnya. Menurut dia, keterampilan para partner kerja tak
perlu diragukan, sehingga pelanggan terus berdatangan.
“Berawal dari niat baik saya, biidznillah, atas ijin Allah,
saya buka usaha Bang Pangkas, dengan maksud membuka lapangan pekerjaan di Desa
Antibar. Kini, sejak 2017 berdiri, saya telah memiliki empat partner kerja,”
ujarnya.
Di tempat usaha berukuran 4x9 meter, Bang Pangkas juga
memanjakan pelanggan dengan fasilitas AC, Fee Wifi dan minuman dingin. Meski
listrik padam, Maman menjamin tetap akan melayani kebutuhan pengunjung yang
datang.
Para pelanggan pun bervariasi. Tidak saja masyarakat Desa Antibar,
tapi juga datang dari belahan daerah lain di Mempawah. Mulai dari anak-anak
hingga dewasa, tua muda, pria dan wanita hingga berbagai latar belakang
profesi.
Hebatnya, Vokalis Band D’Bagindas asal Jakarta, Bian D’Bagindas,
pernah mampir untuk merapikan rambut sebelum tampil di Singkawang.
“Ketika itu, saya langsung ambil alih merapikan rambut Bian
D’Bagindas. Saya bangga bisa memangkas rambut seorang penyanyi band terkenal di
Indonesia,” katanya.
Seiring perjalanan waktu, usaha Bang Pangkas terus berkembang.
Hanya saja, di masa pandemi Covid-19, omset yang semula Rp 15 juta per bulan,
kini merosot tajam 40 persen. Terlebih ditiadakannya metode belajar tatap muka di
sekolah, sehingga turut berpengaruh pada pendapatan usaha Bang Pangkas.
“Namun saya tetap optimis, situasi sulit sekarang ini akan segera
berlalu. Meski jengap-jengap, usaha saya harus tetap berjalan demi lapangan pekerjaan
bagi kawan-kawan,” pungkas Maman Suriaman.
Penulis : Distra