![]() |
Wagub Memukul gong tandai dimulainya Paradje ke XI |
Sanggau (Suara Kalbar) -Dengan ditandai pemukulan Gong dan disambut dengan Tar atau rebana Festival Budaya Faradje Pasaka Negeri XI tahun 2019 resmi di buka Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) H. Ria Norsan di Halaman Keraton Surya Negara Sanggau, Rabu (18/9).
Kegiatan festival Paradje Pasaka Negeri Ke-XI berlangsung dari tanggal 18-31 September 2019 juga dihadiri Bupati Sanggau, Paolus Hadi, Wabup Sanggau yang juga Ketua DAD Sanggau, Yohanes Ontot, Panggeran Ratu Surya Negara Sanggau, Gusti Arman, Ketua MABM Kalimantan Barat Chairil Efendy,Kapolres Sanggau,Imam Riyadi , Perwakilan Kodim 1204 Sanggau , Kapten Eko, Pj Sekda Sanggau, Kukuh Triyatmaka, Anggota DPRD Sanggau, Ketua Panitia kegiatan, SKPD Sanggau, Ketua MABM Sanggau, Budi Darmawan, Raja-raja se-Kalbar, Pimpinan BUMN, BUMD, Ketua PKK, Ketua GOW, dan undangan lainya.
Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan dalam sambutannya sangat menyambut baik kegiatan Festival Paradje ini, karena kegiatan ini merupakan pencerminan budaya Indonesia seperti di Sanggau ini dengan budaya Melayu
“Sejarah Indonesia tidak bisa lepas dari sejarah kerajaan-kerajaan sebelumnya. Untuk itulah, adat dan budaya di Kalbar harus dilestarikan,”kata Ria Norsan.
Saya berharap kegiatan festival Paradje menjadi wahana untuk menumbuhkan semangat dan motivasi kita dalam upaya menggali, melestarikan dan mengembangkan di dalam kehidupan masyarakat di kalbar pada umumnya dan kabupaten Sanggau pada khususnya.
"Sikap demikian bukan berarti menutup diri dari pergaulan global yang dinamis, melainkan sebagai sikap dan tanggung jawab kita selaku pemegang tongkat estafet terhadap amanah generasi terdahulu untuk diteruskan kepada generasi masa kini dan masa mendatang," katanya.
Wakil Gubernur Kalbar menambahkan, Pemprov Kalbar terus mendukung pagelaran festival tersebut. Meskipun untuk tahun ini masih sebatas dukungan moril, Namun ia berjanji ke depan dukungan Pemprov akan lebih kuat.
“Insyaallah kedepan kita akan mendukung kegiatan ini supaya lebih baik kedepan, Supaya budaya ini dapat kita tingkatkan, pertama menambah perekonomian masyarakat, kedua bisa menjadi obyek wisata, seperti dari Brunei, Serawak yang bisa hadir di sini,”jelasnya.
Sementara itu Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengatakan bahwa Sanggau telah ditetapkan sebagai Kota Budaya. Pemkab Sanggau, sangat konsen dalam hal memajukan adat dan budaya.
"Tidak hanya Dayak dan Melayu. Kalau untuk Melayu ini ada dua. Selain Paradje ini, ada juga di Keraton Tayan itu acara mandi bedil dan perang ketupat, Etnis Dayak ada Gawai Dayak. Sedangkan untuk etnis Jawa ada acara 1 Suro, untuk etnis Minang ada Malam Badendang. Sementara untuk Tionghoa masih tetap ada festival Cap Go Me,”ujar Paolus.
Sementara itu, Raja Sanggau, Gusti Arman menyampaikan bahwa Paradje kali ini terasa spesial, lantaran bisa dihadiri pejabat setingkat Wakil Gubernur.
“Baru di Paradje ke-XI ini Wakil Gubernur bisa datang,”kata Pangeran Ratu.
Ketua Panitia Festival Budaya Paradje Pasaka Negeri Ke XI, Burhanuddin menyampaikan bahwa kegiatan festival ini akan diisi berbagai kegiatan dan lomba.
"Diantaranya, pawai Paradje, hadrah, dendang Melayu, japin, abo-ina, kue tradisional, dan pangkak gasing, "ujar Burhanuddin.
Dalam festival budaya Paradje Pasaka Negeri Ke-XI Tahun 2019 Wakil Gubernur Ria Norsan menyerahkan Sertifikat Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kepada Bupati Sanggau Paolus Hadi.(DD)