Warga Sanggau temukan benda diduga ekor tikus di kuah pentol bakso

Editor: Editor : Dina Prihatini Wardoyo author photo
Polisi saat cek kuah bakso
Sanggau (Suara Kalbar) - Sejumlah warga di Gang Rawa Bhakti Kelurahan Ilir Kota Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau dihebohkan dengan ditemukannya daging diduga tikus di dalam pentol bakso kuah.
Temuan tersebut bermula dari seorang anak yang membeli bakso kuah dari salah seorang pedagang yang tiap hari melewati depan rumahnya.

"Waktu saya beli, didalam bakso kuah ada ekor tikus, berbulu dibagian ekor dan jumlahnya cukup banyak," kata salah seorang anak, Nurpitasari kepada wartawan, Selasa (8/1/2019).

Nurpitasari yang akrab disapa Mak Cu itu menyebut bahwa bukan hanya dia yang menemukan ekor tikus didalam pentol bakso kuah.
'"Kemaren tu banyak yang beli. Kak Bety tetangga juga beli," ceritanya bersemangat.

Guna memastikan apakah benar bahwa bakso yang ditemukan warga betul daging tikus atau bukan, warga kemudian mengirimkan sampel diduga tikus ke Loka POM Sanggau.

"Saya sendiri yang ngirim sampelnya ke kantor Loka POM Sanggau pada siang itu juga," ujar Rika, salah satu warga gang Rawa Bhakti.

Babhinkamtibmas Kelurahan Beringin Brigadir Mardiansyah didampingi Bripka Tubagus M, Kepala Jaga Polsek Kapuas yang mendengar informasi dan kehebohan tersebut, pada Selasa (8/1/2019) malam langsung melakukan pengecekan ke rumah pedagang yang diduga menjual daging tikus di Kelurahan Beringin Kecamatan Kapuas. Pengecekan tersebut melibatkan ketua RT setempat.
"Kami ingin memastikan apa benar informasi yang disampaikan warga tersebut. Karena berita ini sudah cukup heboh dan tersebar digroup WhatApps," kata Brigadir Mardiansyah kepada wartawan.

Setelah melakukan pengecekan dirumah salah seorang pedagang dimaksud, petugas menemukan bangkai cicak di dalam cabai giling pentol bakso kuah.
"Ya, kita temukan bangkai cicak di dalam wadah cabai," terang dia.

Atas temuan yang didapat, pedagang tersebut akhirnya dibawa ke Polsek Kapuas untuk diamankan.

"Kita amankan dululah, karena informasinya mamang ini sedang dicari-cari warga karena menjual daging diduga tikus," timpal Kepala Jaga Polsek Kapuas Bripka Tubagus M.

Sementara itu, Warimin (49) pedagang yang disebut warga menjual daging tikus kepada petugas bersumpah tidak menjual daging tikus.

"Sumpah demi Allah om, saya tidak pernah jual seperti itu. Saya dak ngerti kok bisa ada ekor binatang didalam bakso juga ada cicak didalam cabai," kilahnya.

Kepada petugas, Warimin mengaku sudah dua minggu berjualan pentol bakso kuah.
"Sebelumnya saya dagang bakso keliling, tapi karena sepi saya ganti jual pentol kuah. Demi Allah saya tidak tahu ada binatang didalamnya, padahal tempat cabai ini saya tutup, tidak tau masuknya dari mana," ujar Warimin lagi.

Menanggapi kiriman sampel daging diduga tikus yang dikirim warga ke kantornya, Kepala Loka POM kabupaten Sanggau, Agus Riyanto membenarkan hal tersebut.

"Sampel sudah kami terima, saya konsulkan dulu dengan pimpinan di Pontianak, bagaimana tindak lanjutnya," kata dia.

Agus menegaskan bahwa ia belum bisa memastikan apakah itu betul tikus atau bukan, karena pihaknya tidak punya kewenangan untuk memutuskan.

"Sebagai contoh kasus cacing dalam sarden, kami tetap meminta bantuan kepada dinas karantiana hewan untuk memeriksa apakah itu betul cacing atau bukan. Laboratorium kami di Pontianak juga belum bisa menguji adanya DNA tikus dalam makanan," jelasnya.

Ini pernyataan Kapolres Sanggau:


Penulis  : Tim Liputan
Editor    : Dina Wardoyo
Share:
Komentar

Berita Terkini