![]() |
Bupati Romi dan Dinas terkait meninjau kondisi jembatan di Desa Banyu Abang Kec Teluk Batang.SUARAPONTIANAK/SK |
“Menjawab kebutuhan masyarakat, hari ini saya bersama dinas PUPR menghitung kebutuhan anggaran dan teknis perbaikan. Targetnya, jalan bisa kembali fungsional, walau belum beraspal. Yang penting tidak menggunakan tanah kuning karena kalau kena hujan malah licin dan berbahaya,” ujar Romi kepada awak media, Rabu (3/9/2025).
Bupati menegaskan, proses perbaikan sementara akan dimulai secepatnya.
“Mudah-mudahan besok sudah bisa dieksekusi. Saya minta dinas PUPR segera mematangkan perencanaan dan biayanya. Tadi kita diskusikan, anggarannya sekitar Rp200 juta. Pekerjaan dilakukan dengan alat berat dan tenaga kerja melibatkan masyarakat setempat karena ini pola swakelola. Dinas akan bertanggung jawab penuh,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Romi juga menyoroti kendaraan pengangkut sawit bertonase besar yang sering melintas di jalan tersebut dan menjadi salah satu penyebab kerusakan parah.
“Saya berharap kita bisa bermusyawarah terkait dump truk yang lewat. Kondisi ini memang dilema, di satu sisi aturan jelas, jalan kita tidak didesain untuk dilewati kendaraan lebih dari 8 ton. Mau kita bangun 2 atau 3 miliar pun, baru beberapa bulan pasti rusak lagi,” tegas Romi.
Namun, ia juga memahami bahwa sebagian besar ekonomi masyarakat bergantung pada komoditas sawit, sehingga perlu dicari solusi terbaik bersama.
“Jadi, mari kita duduk bersama. Pak Camat, Pak Kades, unsur dinas PU, dan Dinas Perhubungan nanti duduk bareng. Kita bahas regulasi dan solusi teknisnya. Tidak perlu marah-marah, tapi cari jalan tengah supaya jalan tetap terjaga dan ekonomi masyarakat juga berjalan,” sambungnya.
Bupati Romi memastikan Pemkab Kayong Utara akan terus memperjuangkan peningkatan kualitas jalan di wilayah tersebut melalui berbagai sumber pendanaan, baik dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit maupun program Inpres Jalan Daerah dari pemerintah pusat.
“Insya Allah tahun depan kita perjuangkan lagi. Jika tidak masuk Inpres, kita akan dorong melalui dana DBH sawit. Informasinya, ada sekitar Rp4 miliar yang bisa kita negosiasikan. Semua jalur kita tempuh agar ada hasil yang nyata untuk masyarakat,” jelas Romi.
Ia menegaskan, perbaikan jalan ini bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga menyangkut kepentingan ekonomi dan keselamatan masyarakat.
“Semua ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat kita. Harapannya, dengan dukungan semua pihak, jalan kita akan semakin baik dan perekonomian masyarakat bisa meningkat,” pungkasnya.[SK]