– Kebakaran lahan kembali melanda wilayah Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Peristiwa tersebut terjadi di sepanjang jalan penghubung Dusun Sanjan menuju Dusun Nyandang, Desa Sungai Mawang, Kecamatan Kapuas, pada Kamis (31/7/2025) sore, menghanguskan total 5 hektare lahan perkebunan milik warga.
Kebakaran pertama kali diketahui sekitar pukul 15.15 WIB, setelah warga melaporkan munculnya asap tebal dari lokasi kejadian. Menindaklanjuti laporan tersebut, Polsek Kapuas segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkar Kabupaten Sanggau, serta mengerahkan Tim Satgas Karhutla dari Polres Sanggau.
Hasil pengecekan di lapangan menunjukkan dua bidang lahan terbakar. Lahan pertama seluas 2 hektare milik Ukim (56), warga RT 03, dan lahan kedua seluas 3 hektare milik Ajun (52), warga RT 02 Desa Sungai Mawang. Keduanya merupakan perkebunan karet dan kelapa sawit yang dikenal mudah terbakar, apalagi di tengah musim kemarau dan kondisi lahan kering.
Dugaan sementara, api dipicu oleh puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh seseorang yang melintas di sekitar lokasi kejadian. Meski demikian, aparat belum menemukan indikasi bahwa kebakaran ini dipicu oleh praktik pembukaan lahan secara sengaja melalui pembakaran.
Upaya pemadaman dilakukan secara intensif oleh tim gabungan yang terdiri dari personel Polres Sanggau, Polsek Kapuas, Kompi Brimob Sanggau, Koramil Kapuas, Damkar, BPBD Sanggau, Manggala Agni, serta dibantu oleh warga setempat. Operasi lapangan dipimpin langsung oleh Padal Karhutla Polres Sanggau, AKP Woro Susilo.
“Tantangan utama adalah medan yang sulit dan minimnya sumber air. Namun berkat kerja sama semua pihak, api berhasil dikendalikan,” ujar AKP Woro dalam keterangannya.
Tiga unit mobil Damkar, satu unit water cannon Polres Sanggau, dan sejumlah alat manual diterjunkan dalam pemadaman. Api akhirnya berhasil dipadamkan pada pukul 17.20 WIB, disusul dengan proses pendinginan untuk memastikan tidak ada titik api tersisa.
“Kami bergerak cepat setelah menerima laporan. Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama dalam kondisi kemarau ekstrem seperti saat ini. Kelalaian kecil bisa berdampak besar,” tambah AKP Woro.
Hingga berita ini diterbitkan, situasi di lokasi kebakaran dinyatakan aman dan kondusif. Aparat gabungan masih bersiaga di sekitar lokasi guna mengantisipasi potensi kebakaran susulan dan melakukan pendataan atas kerugian yang ditimbulkan.
Pemerintah daerah pun kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, sebagaimana diatur dalam kebijakan nasional dan peraturan daerah yang melarang pembakaran hutan dan lahan dalam bentuk apapun.[SK]