![]() |
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan memberikan imunisasi kepada balita secara simbolis pada Pencanangan Penguatan Program Imunisasi Berdampak Strategis di Kalbar.SUARAPONTIANAK/SK |
Bahasan menekankan, imunisasi bukan hanya sekadar prosedur medis, tetapi investasi jangka panjang untuk menyiapkan generasi yang sehat dan berkualitas.
"Imunisasi bukan sekadar suntikan, tapi perlindungan masa depan. Anak-anak yang sehat adalah aset bangsa. Kami di Pontianak berkomitmen memperkuat pelayanan imunisasi di semua tingkatan," ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor agar program imunisasi berjalan optimal. Menurutnya, keterlibatan orang tua, kader posyandu, hingga tokoh masyarakat berperan penting dalam membangun kesadaran tentang pentingnya vaksinasi.
Selain itu, Bahasan menegaskan penguatan peran posyandu menjadi prioritas pemerintah kota. Ia mengajak Tim Penggerak PKK, dari tingkat kota hingga kelurahan, untuk kembali mengaktifkan posyandu yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19.
"Posyandu adalah ujung tombak layanan kesehatan ibu dan anak. Jika posyandu aktif, kita bisa mendeteksi dini masalah kesehatan seperti stunting atau keterlambatan tumbuh kembang," katanya.
Dalam upaya menekan angka stunting, Pemerintah Kota Pontianak telah menjalankan berbagai program, mulai dari intervensi gizi hingga pemeriksaan kehamilan secara terintegrasi. Namun, Bahasan menegaskan upaya ini butuh dukungan dan kerja sama semua pihak.
"Penanganan stunting tidak bisa dilakukan sendiri. Ini butuh sinergi pemerintah, masyarakat, dan seluruh elemen. Kalau kita mau mewujudkan Generasi Emas 2045, pondasinya harus dibangun dari sekarang," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kalbar Ria Norsan turut menyoroti penurunan drastis cakupan imunisasi dasar lengkap di Kalbar. Berdasarkan data, pada 2023 cakupan imunisasi anak usia satu tahun di Kalbar mencapai 74,9 persen. Namun pada 2024 (data hingga November), angkanya merosot menjadi 42,7 persen.
"Penurunannya sangat jauh. Ini harus menjadi perhatian bersama. Saya mengajak seluruh stakeholder untuk meningkatkan kembali cakupan imunisasi," imbaunya.
Norsan mengingatkan bahwa imunisasi memiliki peran penting dalam mencegah penyakit menular seperti polio, campak, dan TBC. Ia juga menyayangkan masih beredarnya informasi keliru yang menimbulkan ketakutan di masyarakat terkait vaksinasi.
"Kalau anak tidak sehat sejak bayi karena tidak diimunisasi, maka program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden pun tidak akan optimal. Kesehatan adalah fondasi utama," pungkasnya.[SK]