Minim Hujan, Titik Api Mulai Muncul di Kubu Raya BPBD Kalbar Intensifkan Pemadaman Karhutla

Editor: Admin author photo

Proses pemadaman dua titik kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kubu Raya.SUARAPONTIANAK/SK
Kubu Raya (Suara Pontianak) – Cuaca kering dan curah hujan yang minim selama beberapa pekan terakhir memicu kemunculan titik api di sejumlah wilayah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran akan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di awal musim kemarau.

Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memantau dan melakukan pemadaman titik api yang muncul di beberapa lokasi rawan.

“Terpantau titik api di Desa Arang Limbung dan Desa Madusari, Kecamatan Sungai Raya. Saat ini tim kami terus melakukan patroli dan upaya pemadaman,” ujar Daniel saat dikonfirmasi pada Senin siang (9/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun, sejumlah faktor turut memperparah kondisi di lapangan, seperti kabut asap tebal dan sulitnya akses menuju lokasi titik api.

“Ada beberapa kendala yang kami hadapi. Akses menuju titik api sangat sulit, apalagi di area terpencil yang tidak memiliki infrastruktur jalan memadai. Selain itu, parit dan sumber air di sekitar lokasi juga mengering, menyulitkan proses pemadaman,” jelasnya.

Meskipun demikian, tim gabungan dari BPBD Kalbar, Brimob Kalbar, dan instansi terkait lainnya terus melakukan upaya maksimal untuk mengendalikan dan memadamkan api agar tidak meluas ke permukiman warga.

Daniel juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran, terutama di lahan gambut atau dekat kawasan permukiman, guna mencegah potensi karhutla yang lebih besar.

“Kesadaran masyarakat sangat kami harapkan. Jangan membuka lahan dengan cara membakar. Saat ini kondisi sangat kering dan mudah terbakar,” tegasnya.

Pemerintah Provinsi Kalbar juga telah meningkatkan status siaga dan memperkuat koordinasi lintas instansi dalam menghadapi potensi kebakaran yang diprediksi meningkat hingga puncak musim kemarau pada Juli–Agustus mendatang.[SK]

Share:
Komentar

Berita Terkini