Kasus HIV di Melawi Capai 188 Orang, Mayoritas Usia Produktif

Editor: Admin author photo

Ilustrasi HIV/AIDS.SUARAPONTIANAK/SK
Melawi (Suara Pontianak) – Jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kabupaten Melawi masih cukup tinggi. Hingga awal Juni 2025, sebanyak 188 orang tercatat mengidap HIV, dengan mayoritas kasus ditemukan pada usia produktif.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Melawi, Arif Santoso, mengungkapkan data ini saat dikonfirmasi SuaraKalbar.co.id pada Selasa (3/6/2025). Ia menyebutkan bahwa meskipun total kasus masih signifikan, tahun ini menunjukkan tren penurunan dibanding tahun sebelumnya.

“Jika pada tahun 2024 tercatat 46 Orang Dengan HIV (ODHIV), maka pada tahun 2025 hingga saat ini hanya ditemukan 14 kasus baru,” jelas Arif.

Untuk penanganan medis, Dinkes Melawi telah menyiapkan layanan pengobatan bagi para penderita HIV. Obat antiretroviral (ARV) tersedia di RSUD Melawi dan bisa diakses secara gratis.

“Obatnya disiapkan dan bisa langsung diambil di RSUD Melawi. Kami terus pantau kondisi pasien agar tetap dalam pengobatan,” tambah Arif.

ARV merupakan terapi yang bertujuan menekan perkembangan virus HIV dalam tubuh, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mencegah penularan kepada orang lain.

Arif juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap pola hidup sehat dan menjauhi perilaku berisiko.

“Mari kita budayakan perilaku hidup bersih dan sehat serta setia pada pasangan yang sah, untuk mencegah penularan HIV dan penyakit menular lainnya,” tegasnya.

Ia menyoroti pentingnya perhatian khusus terhadap generasi muda, yang rentan terpapar HIV akibat perilaku seks bebas dan penggunaan alat suntik tidak steril.

Dinas Kesehatan Melawi juga mengingatkan masyarakat tentang empat langkah kunci dalam pencegahan dan penanggulangan HIV:

Pengobatan ARV: Terapi ARV sangat penting untuk menekan perkembangan virus dan memperpanjang usia penderita.

Konseling dan Tes HIV: Deteksi dini sangat penting. Masyarakat dianjurkan melakukan tes HIV secara sukarela dan mendapatkan konseling yang tepat.

Edukasi dan Pencegahan: Edukasi mengenai penggunaan kondom, menghindari hubungan seks bebas, serta tidak berbagi jarum suntik adalah langkah pencegahan utama.

Skrining Ibu Hamil: Pemeriksaan HIV pada ibu hamil penting untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi selama kehamilan dan persalinan.[SK]

Share:
Komentar

Berita Terkini