Dorong Transformasi UMKM, Kementerian UMKM Lanjutkan Kolaborasi Digitalisasi dengan Grab dan OVO di Pontianak

Editor: Admin author photo

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai kegiatan Kolaborasi yang diselengarakan disalah satu Cafe di Pontianak.SUARAPONTIANAK/SK
Pontianak (Suara Pontianak) – Dalam upaya mempercepat transformasi digital pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Kementerian UMKM Republik Indonesia melanjutkan kolaborasi strategis bersama Grab Indonesia dan OVO melalui program nasional bertajuk #KotaMasaDepan. Kota Pontianak resmi ditetapkan sebagai kota ke-15 dalam pelaksanaan program ini.

Program #KotaMasaDepan merupakan bagian dari inisiatif bersama antara Kementerian UMKM, Grab Indonesia, dan OVO yang bertujuan mendorong perubahan UMKM konvensional menjadi UMKM digital. Di Pontianak, kolaborasi ini turut melibatkan Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kota Pontianak.

Menteri UMKM Republik Indonesia, Maman Abdurrahman, yang hadir langsung dalam pembukaan program di Pontianak, menyatakan bahwa digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk meningkatkan daya saing UMKM di era modern.

“Digitalisasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing UMKM. Pemerintah berkomitmen untuk memfasilitasi pelaku usaha agar mampu beradaptasi dan tumbuh di tengah perubahan zaman,” ujar Maman, Senin (2/6/2025).

Menurut Maman, kolaborasi dengan Grab dan OVO merupakan wujud nyata sinergi sektor publik dan swasta dalam mengembangkan ekonomi akar rumput.

“UMKM menyumbang lebih dari 60% PDB nasional dan menyerap 97% tenaga kerja. Maka dukungan seperti ini sangat penting untuk memperkuat pondasi ekonomi nasional,” tambahnya.

Program #KotaMasaDepan di Pontianak mengusung tema ‘Berani Digital’, dan telah menjaring ratusan pelaku UMKM binaan Dinas Koperasi setempat. Mereka telah mengikuti pelatihan daring sejak 23 Mei 2025. Kegiatan yang diberikan mencakup pelatihan digital, pendampingan peningkatan kapasitas, pengurusan sertifikasi halal, dan sesi berbagi pengalaman secara langsung.

Menurut data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kalbar tahun 2024, jumlah UMKM di Kota Pontianak mencapai 4.056 unit usaha yang terdiri dari usaha mikro, kecil, dan menengah—jumlah yang menunjukkan potensi besar untuk didorong menuju transformasi digital.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan pentingnya digitalisasi sebagai alat percepatan ekonomi di daerah.

“Digitalisasi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Sejak pandemi, banyak pasar dan UMKM di Pontianak sudah mulai beradaptasi. Kami terus mendukung, termasuk dengan membangun rumah kemasan gratis bagi UMKM pemula,” ujar Edi.

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menyampaikan bahwa Grab dan OVO berkomitmen penuh menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung akselerasi digital UMKM Indonesia.

“Kami ingin UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh. Di kota seperti Pontianak, kami melihat potensi besar dari pelaku usaha lokal,” kata Neneng.

Sejak 2020, Grab telah menciptakan lebih dari 2,3 juta peluang kerja melalui digitalisasi UMKM. Program lainnya, seperti GrabMart Pasar, telah menjangkau lebih dari 5.200 pedagang pasar. Sementara itu, program pembiayaan GrabModal Mantul dan OVO Modal Usaha telah menyalurkan lebih dari Rp1 triliun kepada 25.000+ pelaku UMKM.

Neneng juga mengungkapkan bahwa Grab mendorong lahirnya wirausahawan muda, di mana satu dari lima Mitra Merchant Grab adalah Generasi Z yang memulai bisnis pertama mereka melalui platform digital.

“Lewat akses teknologi, pembiayaan, dan ekosistem Grab, kami yakin UMKM Indonesia bisa naik kelas dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional,” pungkas Neneng.[SK]

Share:
Komentar

Berita Terkini