Pontianak (Suara Pontianak) – Kinerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Pontianak sepanjang tahun 2024 mencatatkan capaian gemilang. Tiga aspek utama berhasil ditembus bahkan melampaui target, yakni Peningkatan Literasi Keuangan (100%), Optimalisasi Produk/Layanan Keuangan (109,23%), dan Penguatan Infrastruktur Akses Keuangan (110,91%).Penetapan Program Kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) 2025 di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (16/4/2025).SUARAPONTIANAK/SK
Capaian ini disampaikan dalam agenda Penetapan Program Kerja TPAKD Tahun 2025 yang digelar di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Rabu (16/4/2025). Acara tersebut turut dihadiri oleh seluruh perwakilan TPAKD se-Kalimantan Barat.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menegaskan pentingnya kerja kolektif lintas wilayah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi berbasis akses keuangan yang inklusif.
“Perlu ikhtiar, perlu kerja besar untuk terus mendorong bagaimana target itu bisa kita capai dan hasilnya berdampak kepada para pelaku usaha dan masyarakat,” ujarnya usai kegiatan.
Bahasan juga menyampaikan bahwa keberhasilan ini menjadi pijakan untuk mendorong stabilitas ekonomi Kota Pontianak yang terus menunjukkan tren positif. Namun, ia juga menyoroti perlunya sinergi yang lebih kuat di antara TPAKD di kabupaten/kota lain yang belum mencapai target maksimal.
“Dengan adanya rapat rutin, kita bisa mengidentifikasi daerah mana yang masih belum di atas 100 persen,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa tantangan di tahun 2024 cukup kompleks, termasuk faktor kepemimpinan di sejumlah daerah yang masih dijabat oleh Penjabat (Pj) Kepala Daerah, termasuk Kota Pontianak sendiri. Meski begitu, Bahasan menegaskan bahwa pihaknya siap menjalankan tujuh tema dan sepuluh program kerja yang telah dirancang untuk 2025.
Fokus utama tahun ini, kata Bahasan, adalah peningkatan inklusi dan literasi keuangan masyarakat, khususnya dalam rangka melindungi warga dari bahaya investasi ilegal dan pinjaman online yang tidak berizin.
“Kita harus gencar mensosialisasikan bagaimana masyarakat Kota Pontianak tidak terpapar investasi bodong, termasuk pinjaman online. Kita terus mengedukasi masyarakat supaya tidak terjebak hal seperti itu,” tegasnya.[SK]