![]() |
Yusuf, orang tua korban memberikan maaf kepada ADT oknum guru SMPN 2 Pinoh Selatan, Jumat (31/1/2025).SUARAPONTIANAK/SK |
Namun, setelah sempat menjadi perbincangan, permasalahan ini akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan dengan mediasi pihak kepolisian. ADT dan keluarga BR telah berdamai serta sepakat untuk tidak memperpanjang kasus ini ke ranah hukum.
Dari hasil konfirmasi, ternyata antara guru dan murid tersebut masih memiliki hubungan keluarga. ADT mengungkapkan bahwa BR adalah sepupu kandungnya sendiri, sehingga ia merasa berkewajiban menegur kebiasaan merokok sang murid yang dianggapnya tidak baik untuk kesehatan.
“Saya memohon maaf atas peristiwa ini. Perlu diketahui bahwa BR adalah sepupu kandung saya sendiri. Saya hanya ingin menegurnya karena sering merokok, dan itu tidak baik bagi kesehatannya,” ujar ADT saat dikonfirmasi Suara Kalbar, Minggu (9/2/2025).
Ia juga menegaskan bahwa dirinya telah berdamai dengan keluarga BR.
“Orang tua BR adalah paman saya sendiri. Kami sudah saling memaafkan, dan itu juga sudah tertuang dalam surat kesepakatan damai yang kami buat pada 5 Februari lalu,” katanya.
Sementara itu, Yusuf, ayah BR, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima permintaan maaf dari ADT dan memutuskan untuk tidak membawa masalah ini ke jalur hukum.
“Kami sudah sepakat untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan. Pihak guru sudah meminta maaf, dan kami juga telah memaafkan. Yang terpenting, kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari,” ujar Yusuf.
Ia juga membenarkan bahwa ADT merupakan keponakannya sendiri, sehingga masalah ini lebih baik diselesaikan secara damai.
”Saya dan ayah ADT adalah saudara kandung, jadi kami sepakat untuk berdamai. Laporan di kepolisian juga sudah saya cabut,” ungkapnya.
Dengan adanya penyelesaian ini, keluarga berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik guru maupun siswa, agar menjaga hubungan yang baik di lingkungan sekolah.[SK]