Pontianak (Suara Pontianak) – Menjelang perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun 2025, berbagai ritual adat masyarakat Tionghoa kembali digelar. Salah satunya adalah ritual buka mata naga dan barongsai, yang dipercaya membawa keberuntungan (hoki) dan mengusir roh jahat. Ritual ini dilaksanakan pada Rabu (22/1/2025) dan dipimpin oleh Suryadi, yang dikenal dengan nama Suhu Aswa.Proses Ritual Buka Mata Naga dan Barongsai yang dilakukan Suhu Aswa pada Rabu (22/1/2025).SUARAPONTIANAK/SK
“Ritual buka mata ini adalah pemberkatan khusus agar siapapun yang memakai naga atau barongsai, serta rumah yang dikunjungi, mendapatkan hoki dan perlindungan,” ujar Suhu Aswa.
Dalam ritual tersebut, berbagai persembahan disiapkan, termasuk buah-buahan dan altar khusus. Persembahan ini bertujuan untuk mengundang Dewa Langit agar membantu memanggil Dewa Naga turun ke dunia.
“Ada buah-buahan, altar khusus, dan doa-doa tradisional yang harus dilakukan. Sebagai petatung, penting bagi kita untuk memahami adat dan tradisi ini agar esensi ritual tetap terjaga,” tambahnya.
Ritual ini juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Barongsai yang telah diberkati dianggap dapat menjaga rumah atau kelenteng dari energi negatif dan roh jahat.
“Barongsai bukan hanya hiburan, tetapi juga penjaga spiritual. Ketika mereka berkeliling ke rumah-rumah, roh-roh jahat akan diusir, sial dibuang, dan keberuntungan dibawa masuk. Tradisi ini menjadi perlindungan bagi komunitas kami,” jelas Suhu Aswa.
Suhu Aswa berharap generasi muda terus melestarikan tradisi ini, mengingat nilai-nilai budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun dari Tiongkok ke Indonesia.
“Tradisi ini adalah warisan budaya yang harus dijaga. Jangan sampai generasi muda melupakannya, karena adat ini memiliki nilai spiritual dan kebersamaan yang mendalam,” harapnya.
Menutup prosesi, Suhu Aswa juga mengungkapkan harapannya agar dunia dijauhkan dari musibah, penyakit, dan bencana.
“Semoga segala kesusahan, musibah alam, dan penyakit, termasuk virus-virus yang pernah melanda, segera lenyap. Dengan bantuan Dewa Naga, kita berharap kedamaian dan kesehatan menyelimuti dunia,” tutupnya.
Tradisi ini bukan hanya bagian dari perayaan Imlek, tetapi juga bentuk pengharapan untuk kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru.[SK]