Kubu Raya (Suara Pontianak) - Sebuah video berdurasi 2 menit 3 detik yang memperlihatkan aksi kekerasan terhadap seorang anak di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, menghebohkan publik. Video yang diduga terjadi di Desa Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang ini memperlihatkan seorang pelajar SMP melakukan tindakan bullying terhadap anak lain yang diketahui telah putus sekolah.Kepala Desa Lingga Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya saat menjelaskan terkait kasus Dugaan Bullying yang terjadi Di Dusun Lingga Dalam beberapa waktu lalu [SK]
Kepala Desa Lingga, Lorensius, mengungkapkan bahwa setelah dilakukan penelusuran, kejadian tersebut dipastikan terjadi di Dusun Lingga Dalam, dengan pelaku yang masih berstatus sebagai pelajar SMP.
"Setelah kami amati, ternyata kejadian ini memang terjadi di Dusun Lingga Dalam, dan pelakunya adalah siswa SMP," jelas Lorensius pada Kamis (31/10/2024).
Ia juga menginformasikan bahwa keluarga korban, yang sudah tidak bersekolah, telah melaporkan insiden ini ke Polsek Ambawang.
“Pihak keluarga korban telah membuat laporan ke Polsek Ambawang, dan mereka sangat berharap agar kasus ini segera ditangani dengan baik,” tambahnya.
Terkait insiden tersebut, AIPTU Ade, Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, membenarkan bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan dari keluarga korban dan telah memulai penyelidikan.
"Kejadian ini memang benar terjadi di wilayah hukum Polres Kubu Raya, dan kami telah menerima laporan dari keluarga korban," jelasnya.
Lebih lanjut, AIPTU Ade menyebut bahwa pihak kepolisian sedang mendalami motif dari tindakan bullying ini.
"Saat ini, kasus masih dalam tahap penyelidikan dan penyidikan. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut setelah mendapatkan keterangan lebih mendalam," ujar AIPTU Ade.
Kasus ini menjadi perhatian publik dan memunculkan keprihatinan terhadap meningkatnya kekerasan di kalangan remaja.
Aparat desa dan kepolisian berharap agar kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap interaksi anak-anak di lingkungan sosial mereka, terutama dengan hadirnya media sosial yang semakin memudahkan penyebaran informasi maupun konten negatif.
Pihak desa dan kepolisian juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut menjaga dan memberikan pendidikan yang positif kepada anak-anak, serta menjadikan lingkungan sosial sebagai tempat yang aman dan kondusif untuk tumbuh kembang anak.[SK]