Kayong Utara (Suara Pontianak)- Nama Romi Wijaya, sudah sangat familiar di Kabupaten Kayong Utara. Namun dibalik sosoknya yang tak banyak bicara dan tenang, Romi memiliki sisi lain yang tidak banyak diketahui publik.Romi Wijaya
Dalam wawancara eksklusif dengan penulis di Kayong Utara. Romi Wijaya merupakan anak ke-3 dari 6 bersaudara yang terlahir dari anak seorang nelayan dari daerah Dusun Kecil, Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara.
Romi Wijaya, saat ini maju sebagai Calon Bupati Kayong Utara, setelah melalui berbagi proses, Romi dan pasangannya mendapat nomor urut 2.
Menurut Romi hal ini dirinya sama sekali tidak berambisi untuk menduduki jabatan tersebut. Namun ia mengakui bahwa dirinya maju karena dorong banyak pihak, bahkan bukan baru sekarang ini, bahkan sejak beberapa tahun yang lalu dirinya sudah dipinta untuk maju sebagai Bupati Kayong Utara, Rabu (9/10/2024).
Lantas, Romi baru tergerak hatinya, setelah mendapat persetujuan dari istri tercinta dan beberapa tokoh masyarakat, mungkin sudah saatnya dirinya mengabdikan diri, untuk menakhodai kapal besar yang bernama Kabupaten Kayong Utara.
"Dengan modal keinginan bersama untuk menjadikan kabupaten kayong utara lebih maju, mesti didukung seluruh lapisan masyarakat, dengan cara berbuat, bergerak dan bersinergi bersama, sebab sejatinya Kayong Utara milik kita bersama," Kata Romi.
"Kebijakan dan keputusan yang diambil, mestinya dilakukan secara bersama-sama, atas dasar kebutuhan, bukan kepentingan semata dengan memiliki keyakinan dan modal dasar kebersamaan, Kayong Utara Insya Allah akan terwujud,"ujarnya Romi
Tak sampai disitu, beberapa tokoh yang ada di Kayong Utara hingga mantan Bupati Kayong Utara 2 periode, Bpk Hildi Hamid menangapi tentang prestasi serta sosok Romi Wijaya dalam menjalankan roda pemerintahan.
Menurut Hildi Hamid, Romi merupakan sosok yang cerdas, disiplin dan memiliki integritas dalam menjalankan tugasnya. Beliau mengakui, waktu awal menjadi Bupati, sempat kesulitan dalam mengurus birokrasi dalam penentuan komposisi pegawai, kemudian, Hildi mendengar kabar bahwa ada anak daerah yang bekerja di kantor gubernur yang memiliki kompetensi di bidang tersebut. Dia adalah Romi Wijaya. Maka Romi dipanggil Hildi Hamid, agar mau pulang kampung di Sukadana untuk mengabdi.
“Waktu itu Tahun 2008, baru satu tahun Kayong Utara mekar, saya minta Romi di kepegawaian, khususnya mengatur komposisi yang pas untuk kabupaten baru. Nah saya melihat, setelah beberapa tahun berjalan, apa yang dikerjakan Romi sangat berdampak positif terhadap berjalannya sistem dalam birokrasi. Sehingga di masa kepemimpinan saya, banyak program yang berjalan beriringan. Sebab, kompetensi dari formasi pegawai yang telah dirancang oleh Romi berhasil,” ungkap Hildi Hamid.
Setelah sukses di kepegawaian, Romi Wijaya mengikuti lelang jabatan Kepala Dinas Pendidikan Kayong Utara 2016. Saat proses lelang jabatan banyak pejabat yang mengikuti uji kompetensi dan Romi Wijaya hasil kompetensinya yang paling memuaskan dari peserta yang lain diseluruh Kalimantan Barat.
Setelah sukses menjadi Kepala Dinas Pendidikan, Romi menjabat sebagai Kepala Bappeda Litbang KKU dan Staf Ahli. Kemudian Sekda dan Penjabat Bupati Kayong Utara tahun 2023 – 2024.
Dari sekian banyak jabatan yang Romi emban, Romi bekerja secara profesional sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Menurutnya, masing-masing telah memiliki takaran dan tugas masing-masing. Dia sebagai pucuk pimpinan, tugasnya meramu dan menselaraskan kinerja semua perangkat yang ada. Agar roda pemerintahan berjalan dengan optimal, demi pelayanan publik yang memuaskan bagi masyarakat.
Sementara itu, mantan Kades Desa Sutra Kecamatan Sukadana, Jemawi ia adalah sahabat Romi semasa SMA. Menurut Jemawi, Romi merupakan sosok yang berintegritas. Jemawi sangat percaya, bahwa Romi mampu membawa Kayong Utara lebih baik kedepannya. Hal ini menurut Jemawi terbukti, semasa Romi menjabat dari nol hingga dia menjadi Penjabat Bupati, Jemawi mengakui tak pernah mendengar ada masalah. Baik di masyarakat, atau berkaitan dengan hukum.
“Saya belum pernah dengar kalau Romi bermasalah, baik di mata hukum atau masyarakat, sifatnya yang pendiam, dia juga orang yang tegas dan profesional. Ini terbukti terhadap keluarga dekatnya, saudara kandung dan sahabatnya saat Romi jadi Bupati, tidak ada yang cawe-cawe. Tak ada yang aneh-aneh. Saya juga salut dengan keluarganya Romi, mereka menjaga wibawa dan integritas beliau,”bebernya Jemawi di Sukadana
Kemudian Abah Mastum, salah satu Tokoh Agama Sukadana memberikan penilaian ke Romi. Menurut pandangannya, bahwa Romi orang yang sabar dan bisa membawa damai.
“Saya melihat aura pembawaan beliau itu positif. Karena itu, orang-orang dengan ikhlas membantu dan mengingginkan beliau menjadi pemimpin di Kayong Utara,“ tutur Abah Mastum.
Selain itu, Gus Hasan, tokoh Agama Sukadana, juga mengungkapkan sosok Romi yang pendiam dirinya meyakini, orang diam seperti Romi Wijaya, diamnya diam berisi.
“Beliau itu dalam diam pasti berpikir, dan apa yang dipikirkan itu sudah dirancang. Itu terbukti dari kinerja beliau selama ini, tidak pernah ada masalah. Maka tidak salah, jika bapak kita Oesman Sapta percaya dengan beliau,” pungkasnya Gus Hasan. (Win)