Pontianak (Suara Pontianak) - 25 Oktober 2024, Sebagai bagian dari inisiatif Pontianak Smart City, Pontianak Hackathon 2024 digelar dengan menggandeng Gerakan Nasional 1000 Startup. Kegiatan yang diinisiasi oleh Turbin ini mendapat dukungan dari Kominfo RI, Pemkot Pontianak melalui Bappeda dan Diskominfo, serta Universitas Tanjungpura. Acara ini bertujuan untuk memacu transformasi digital kota dan menumbuhkan ekosistem startup lokal.Kepala Bappeda Sidig Handanu membuka Pontianak Hackathon 2024 di Hotel Orchardz Gajahmada, Pontianak, Jumat (25/10/2024). [SK]
Pontianak Hackathon 2024 diikuti 10 tim terpilih dari 27 tim pendaftar. Mereka berkompetisi dengan mengusung solusi inovatif untuk beragam isu perkotaan seperti pengelolaan sampah, inklusi keuangan, kuliner, pariwisata, kesehatan, transportasi, dan tata kelola pemerintahan.
Kepala Bappeda Kota Pontianak, Sidig Handanu, menekankan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi ajang bagi para penemu dan inovator lokal untuk mendukung transformasi digital Pontianak. “Dengan jumlah penduduk mencapai 682.896 jiwa, Pontianak memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi smart city. Tantangan era Society 5.0, yang ditandai dengan pesatnya perkembangan kecerdasan buatan, IoT, big data, dan robotik, menuntut kita untuk terus beradaptasi dan berinovasi,” jelas Sidig saat membuka acara di Hotel Orchardz Gajahmada.
Sidig menambahkan bahwa kolaborasi lintas disiplin ilmu dan penerapan solusi berbasis teknologi menjadi kunci sukses di era digital ini. Pemerintah Kota Pontianak melalui program smart city telah berupaya mewujudkan pemerintahan yang efektif, efisien, dan komunikatif dengan dukungan teknologi informasi yang terintegrasi. Program ini juga bertujuan membangun masyarakat yang dinamis, produktif, dan literasi digital yang kuat.
“Kita optimis, dengan semangat kolaborasi bersama, Pontianak Smart City dapat diwujudkan di berbagai sektor,” tutupnya.
Di sisi lain, Koordinator Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, Sonny Hendra Sudaryana, menyampaikan bahwa pemerintah terus mendorong kontribusi ekonomi digital terhadap perekonomian Indonesia. “Seperti yang telah kita lihat dengan kehadiran Gojek, startup digital memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di negara berkembang seperti Indonesia. Pontianak Hackathon diharapkan mampu menciptakan inovasi serupa,” ujarnya.
Sonny menyoroti pentingnya lima pilar utama dalam pengembangan ekosistem startup, yaitu sumber daya manusia, working space, program pembinaan, kebijakan, dan platform digital. “Gerakan 1000 Startup adalah platform untuk menumbuhkan startup dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan ajang seperti hackathon ini, anak muda Pontianak dapat memperluas jaringan dan memperoleh bimbingan yang setara dengan wilayah lain,” pungkas Sonny.
Pontianak Hackathon 2024 menjadi langkah nyata dalam menjadikan Pontianak kota yang cerdas, inovatif, dan mampu bersaing di era digital, dengan ekosistem startup yang berkelanjutan dan berdaya saing.[SK]