ICMI Pontianak Peringatkan Bahaya Isu SARA dalam Kampanye Pilkada

Editor: Redaksi author photo

Ketua ICMI Pontianak, Syamsul Hidayat. SUARAPONTIANAK.COM/ist
Pontianak (Suara Pontianak) – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), penggunaan isu Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan (SARA) dalam kampanye politik kembali menjadi sorotan. Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pontianak mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap strategi kampanye yang memanfaatkan isu SARA, yang berpotensi merusak harmoni sosial dan mengancam persatuan bangsa.

Ketua ICMI Pontianak, Syamsul Hidayat, menegaskan bahwa politik berbasis identitas seperti SARA tidak hanya melanggar etika kampanye, tetapi juga merusak toleransi yang telah lama terjaga di Kota Pontianak.

"Sebagai Ketua ICMI Kota Pontianak, penggunaan isu SARA dalam kampanye politik adalah tindakan yang tidak tepat dan dapat merusak harmoni sosial," ujar Syamsul saat diwawancarai pada Senin (14/10/2024).

Syamsul menambahkan bahwa hingga saat ini, ICMI tetap berkomitmen untuk melakukan edukasi publik sebagai langkah nyata dalam memberantas penyebaran isu SARA di ruang publik.

"Pontianak memiliki sejarah toleransi yang kuat, dan ICMI berperan aktif mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam politik identitas. Pilkada seharusnya membawa kebaikan untuk semua, tanpa memandang suku, agama, atau golongan, dengan fokus pada persatuan bangsa," tutupnya.

ICMI Pontianak terus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga suasana kondusif dan mencegah penggunaan isu SARA dalam Pilkada. Sinergi berbagai pihak diharapkan dapat menciptakan Pilkada yang damai dan mengutamakan persatuan, demi masa depan yang lebih baik. [rif]

Share:
Komentar

Berita Terkini