Pontianak (Suara Pontianak) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kepala SD dan SMP, baik negeri maupun swasta, di Kota Pontianak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit parotitis atau yang lebih dikenal sebagai gondongan. Parotitis adalah infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan kelenjar parotis pada wajah, diakibatkan oleh paramyxovirus yang menyerang kelenjar liur.Siswa-siswi di sekolah harus diedukasi tentang pencegahan penyakit paroritis atau gendongan. SUARAPONTIANAK.COM/Ist
Meski belum ada laporan kasus gondongan di Kota Pontianak, Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menegaskan bahwa langkah preventif ini perlu diambil untuk melindungi anak-anak dari potensi penyebaran virus. Melalui surat bernomor 400.2.5/6013.1/DIKDAS-DISDIKBUD/2024, Disdikbud meminta sekolah-sekolah menerapkan langkah pencegahan dan pengendalian penyakit gondongan.
"Apabila di suatu sekolah terjadi kasus gondongan, segera laporkan ke puskesmas terdekat," ujar Ani, Senin (7/10/2024). Ia menambahkan, sekolah harus melakukan surveilans aktif melalui Tim Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk memantau perkembangan kasus ini.
Ani Sofian juga menegaskan bahwa siswa, pendidik, atau tenaga kependidikan yang teridentifikasi terkena gondongan harus menahan diri untuk tidak berinteraksi di sekolah selama tujuh hari sejak munculnya gejala untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Pontianak, Sri Sujiharti, mengatakan bahwa sekolah-sekolah diminta untuk intensif dalam melakukan sosialisasi dan edukasi tentang penyakit gondongan. “Tim UKS akan bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk melakukan sosialisasi sebagai langkah pencegahan,” kata Sri.
Sri juga menyarankan bahwa jika ada kasus gondongan di sekolah, penggunaan masker harus diwajibkan selama tujuh hari setelah pasien terakhir dinyatakan sembuh. Langkah ini diharapkan dapat meminimalkan penyebaran penyakit di lingkungan sekolah dan menjaga kesehatan semua warga sekolah di Kota Pontianak.
Di SMPN 24 Pontianak, Kepala Sekolah Teguh Santoso menyatakan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan sosialisasi dengan melibatkan Tim UKS bekerja sama dengan Puskesmas Kampung Bali. “Kami sudah melakukan sosialisasi untuk mencegah sedini mungkin penyakit gondongan,” ujarnya.
Teguh juga menuturkan bahwa puskesmas rutin berkunjung ke sekolah dalam rangka pencegahan penyakit. Selain sosialisasi terkait gondongan, program pemberian tablet tambah darah untuk pencegahan stunting juga terus berjalan di sekolah tersebut.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang telah diambil, diharapkan kasus gondongan di Kota Pontianak dapat dikendalikan dan seluruh warga sekolah tetap terlindungi. [lay/r]