Pro Kontra Tradisi Perang Petasan di Melawi ditengah Pandemi Corona, Warganet : Pasar Saja Ramai

Editor: Editor: Diko Eno author photo

Ilustrasi konten di media sosial (sumber: Unsplash)
Melawi (Suara Kalbar)- Rencana penertiban kegiatan tradisi perang mercon di Jembatan sungai Pinoh Kabupaten Melawi ditengah situasi pandemi COVID-19 oleh aparat kepolisian Resort Melawi bersama Forkopimda. Menuai reaksi pro kontra beragam dari para warga. Termasuk Para warganet disejumlah jejajaring sosial.

Warganet berharap pelaksanaan tradisi perang mercon di Kota Nanga Pinoh tetap bisa digelar pada hari pertama lebaran yang sudah menjadi tradisi yang digelar bertahun tahun.

"Suara rakyat , hiburan rakyat, tradisi rakyat tolong di dengar," cetus pemilik akun Facebook Dery Saputra Pashter.

"Moments idul Fitri " sambung pemilik akun facebook Yonkow.

Hal senada juga dilontarkan warganet lainnya.

"Pasar Jak tadi ramai. apai Jom (kenapa tidak,red)  di aman kan . apa lagi pasar sayur tadi saja berdempetan keti kesah " beber akun Facebook Wendy Hunter dalam dialek daerah Nanga Pinoh.

"Ndk bisa lah tradisi tetap tradisi gak bisa di hapus," tulis akun facebook Yuri Gagarina.

Situasi pandemi COVID-19 di wilayah Kabupaten Melawi diketahui masih terus mengalami kenaikan kasus.

Pihak kepolisian bersama Forkopimda Melawi akan melakukan penertiban pelaksanaan kegiatan, lantaran khawatir akan memicu kerumunan dan kluster baru kasus COVID-19.

Data covid 19 yang di update website resmi covid. dinkesmelawi.com tercatat ada total sebanyak 810 terkonfirmasi positif,  296 orang isolasi, 495 orang sembuh dan 19 orang meninggal dunia.



Penulis : Dea Kusumah Wardhana

Share:
Komentar

Berita Terkini