![]() |
Ilustrasi internet. (Shutterstock) |
Tim di balik terobosan ini adalah para peneliti dari University College London (UCL), yang mampu mengirimkan data dengan kecepatan 178 terabit per detik.
Saking cepatnya, koneksi internet yang mereka temukan sanggup untuk mengunduh seluruh daftar film di Netflix hanya dalam satu detik.
![Ilustrasi aplikasi Netflix. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/02/11807-netflix.jpg)
Peningkatan kecepatan ini bisa saja terjadi karena para peneliti mampu mengirimkan data melalui rentang warna yang jauh lebih luas, daripada yang biasanya digunakan dalam serat optik.
Dengan menggabungkan berbagai teknologi amplfiier, mereka dapat memanfaatkan properti cahaya yang mentransmisikan data dengan sebaik-baiknya. Hal ini memungkinkan mereka memanipulasi masing-masing panjang gelombang.
Akan tetapi, para peneliti mencatat bahwa cara untui mempercepat koneksi internet ini cukup hemat dan mudah dilakukan, karena berbasis pada infrastruktur yang sudah ada.
Untuk mempercepat intenet, kata para peneliti, yang diperlukan hanya meningkatkan amplifier yang digunakan pada rute serat optik seharga 16 ribu poundsterling atau senilai Rp 309 juta. Harga ini jauh lebih murah ketimbang memasang serat optik baru, yang biayanya menelan 450 ribu poundsterling atau Rp 8,7 miliar untuk setiap kilometernya.
Sumber : Suara.com, Selengkapnya DISINI