![]() |
Bupati Sintang dr H Jarot Winarno, menghadiri puncak Musyawarah Cabang Ikatan Bidan Indonesia VII dan Peringatan Hari Ulang Tahun IBI Ke 68 Tahun 2019. |
Bidan melindungi hak kesehatan reproduksi melalui pemberdayaan perempuan dan optimalisasi pelayanan kebidanan menjadi tema peringatan HUT IBI ke 68 ini
Sebanyak 384 anggota IBI Sintang, Ketua Pengurus Daerah IBI Kalbar Uray Rusdiana serta sejumlah pejabat tinggi lainnya ikut hadir dalam kegiatan itu.
“Kita ini ingin menjadi bangsa yang besar tahun 2045 atau tepat satu abad Indonesia merdeka asalkan dua hal kita harus kejar untuk bisa menjadi bangsa besar. Yang pertama adalah bangsa kita harus mampu memacu pertumbuhan ekonomi diatas 5 persen dengan terus meningkatkan inovasi.
Kita harus melakukan pekerjaan dan tugas kita dengan yang luar biasa bukan yang biasa-biasa saja. Kedua adalah dengan meacu pembangunan manusianya. Maka saya senang bidan terus menggaungkan pemberdayaan masyarakat," kata Bupati Sintang, Jarot Winarno di hadapan anggota IBI Kabupaten Sintang.
“Data saat ini, kalau ada 1.000 ibu melahirkan maka 4 diantaranya meninggal. Dan 80 persen sudah ditangani bidan sisanya masih ke dukun beranak atau profesi diluar bidan. Dan 80 persen masyarakat sudah menggunakan fasilitas kesehatan dan menggunakan jasa bidan ini. Data lainnya dari 1.000 anak balita. Maka 310 diantaranya tinggi badannya tidak sesuai umur atau stunting. Saat ini di Sintang masih ditemukan 31 persen angka stunting. Maka kita terus pacu program untuk menurunkan angka stunting ini," tambah Jarot.
Jarot menilai peranan bidan untuk menuju Indonesia emas sangat besar khususnya terkait kesehatan. Pahala bidan sangat besar di pedalaman.
"Maka sejak saya menjadi Bupati, dari total 200 bidan yang magang, kita sudah angkat 100 menjadi kontrak. Pada penerimaan CPNS Tahun 2019 ini, kita buka 39 formasi untuk tenaga bidan. Tetapi tempatnya jauh. Kalian harus berani ambil meskipun jauh. Bidan juga harus mampu menghadapi era 4.0. mau tidak mau, kalian harus hadapi. Misalkan download aplikasi aplikasi kesehatan yang bisa membantu pekerjaan kalian," jelasnya.
Dia katakan ada beberapa yang menjadi tantangan yang harus di hadapi saat ini.
“Secara global ada 3 tantangan yang harus dihadapi yakni tingginya angka kematian ibu, rendahnya toleransi tehadap HIV AIDS dan rendahnya pemahaman kesadaran seksual serta program Keluarga Berencana yang sudah mengalami kemunduran," ungkapnya.
Penulis : Hms
Editor : Diko Eno