Silaturahmi Akbar IKB Sintang–Melawi di Pontianak: Merajut Kebersamaan, Menguatkan Kolaborasi Antar Generasi

Editor: Admin author photo

 

Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. menjadi Keynote Speaker Talkshow di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat pada kegiatan Silaturahmi masyarakat asal Sintang – Melawi yang berdomisili di Pontianak, Sabtu (24/5/2025).SUARAPONTIANAK/SK
Pontianak (Suara Pontianak) – Ratusan warga asal Kabupaten Sintang dan Melawi yang kini bermukim di Pontianak larut dalam suasana penuh kekeluargaan dalam acara Silaturahmi Akbar Ikatan Keluarga Besar (IKB) Sintang–Melawi, yang digelar di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Sabtu (24/5/2025). Dengan mengusung tema “Merajut Kebersamaan, Menguatkan Kolaborasi Antar Generasi”, kegiatan ini menjadi momentum penting mempererat tali silaturahmi sekaligus meneguhkan komitmen membangun daerah asal.

Dalam sambutannya sebagai Keynote Speaker, Gubernur Kalimantan Barat Drs. H. Ria Norsan menekankan pentingnya peran perantau dalam pembangunan daerah. Ia menyampaikan bahwa kehadiran warga Sintang dan Melawi di ibu kota provinsi merupakan potensi besar yang harus diarahkan untuk kemajuan kampung halaman.

“Meskipun secara geografis kita terpisah, semangat membangun tanah kelahiran harus tetap menyala. Jalan dari Nanga Mau ke Nanga Tebidah hingga ke Serawai kondisinya rusak berat. Tahun ini memang masa efisiensi, tapi kita upayakan perbaikan bertahap, minimal fungsional terlebih dahulu,” ujar Gubernur Norsan.

Ia menyoroti pentingnya konektivitas wilayah, khususnya untuk mendukung akses pendidikan di pedalaman. Menurutnya, anak-anak di daerah seperti Serawai kerap menghadapi kesulitan untuk mencapai sekolah yang hanya berjarak 3 hingga 4 km akibat infrastruktur jalan yang rusak parah.

Tak hanya Kabupaten Sintang, perhatian Gubernur juga diarahkan kepada Kabupaten Melawi. Ia mengungkapkan bahwa proyek peningkatan jalan Kota Baru–Sokan, yang sebelumnya mendapat alokasi Rp50 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK), kini hanya tersisa sekitar Rp27 miliar karena kebijakan efisiensi anggaran.

“Saya sudah instruksikan penyisiran kegiatan yang tidak mendesak agar sisa anggaran bisa dialihkan untuk menyelesaikan proyek ini. Jalan-jalan di wilayah perbatasan, seperti Sintang dan Melawi, akan menjadi prioritas saya ke depan,” tegasnya.

Lebih dari sekadar angka dan proyek, Gubernur Norsan mengajak seluruh warga Sintang dan Melawi di Pontianak untuk tetap mengingat akar budaya dan asal-usul mereka. Ia menekankan bahwa keberhasilan di tanah rantau harus menjadi bekal untuk turut membangun daerah asal.

“Kita jangan seperti kacang lupa kulitnya. Meski kini menetap di kota, jangan pernah lupa kampung halaman tempat kita lahir, dibesarkan, dan bermain. Mari bersatu membangun Kalbar bersama,” ajaknya penuh semangat.

Sebagai mantan Bupati Mempawah dua periode, Norsan memahami pentingnya pelestarian budaya dan komunikasi lintas generasi. Ia menilai kegiatan silaturahmi seperti ini bukan hanya ajang reuni, tetapi fondasi sosial yang kokoh untuk membentuk masyarakat yang kuat, inklusif, dan berdaya saing.

“Warisan budaya Sintang dan Melawi luar biasa, tapi kekuatan terbesar kita ada pada kebersamaan. Jika generasi muda dan tua bisa bersinergi, saya yakin masa depan daerah ini akan semakin cerah,” pungkasnya.[SK]

Share:
Komentar

Berita Terkini