Pontianak (Suara Pontianak) - 17 Oktober 2024, Banjir di Kecamatan Sosok, Kabupaten Sanggau, terus meningkat sejak dini hari Kamis (17/10/2024) sekitar pukul 03.00 WIB. Berdasarkan pemantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau, intensitas banjir terus naik akibat curah hujan yang tinggi, menyebabkan meluapnya Sungai Sekayu dan Sungai Tayan yang melintasi Desa Sosok.Situasi banjir di Sanggau.[SK]
Ketua Satgas BPBD Kalimantan Barat, Daniel, mengonfirmasi bahwa banjir mulai terjadi sejak Rabu pagi, pukul 04.00 WIB (16/10/2024), dan hingga Kamis dini hari, ketinggian air semakin meningkat. "Banjir sampai saat ini, jam 03.00 WIB 17 Oktober 2024, cenderung makin naik," kata Daniel dalam keterangannya, Kamis pagi.
Delapan dusun di Desa Sosok kini terendam banjir, dengan ketinggian air bervariasi dari 1 hingga 4 meter. Selain merendam pemukiman warga, banjir juga menutup akses jalan poros sepanjang 1,5 kilometer, dengan ketinggian air tertinggi mencapai 100 cm.
Data sementara dari Posko Banjir Desa Sosok mencatat sebanyak 931 kepala keluarga, atau sekitar 3.403 jiwa, terdampak banjir. Di antara warga terdampak, 20 orang yang terdiri dari lansia, ibu, dan balita telah diungsikan ke tempat pengungsian sementara di Kantor Desa Sosok. Lokasi pengungsian dilengkapi dengan dua unit tenda darurat untuk menampung para pengungsi dari Dusun Barage.
“Kami telah menyediakan tempat pengungsian sementara di Kantor Desa Sosok, dan saat ini 20 orang dari Dusun Barage sudah mengungsi,” ujar Daniel.
Hingga saat ini, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan masih melakukan pemantauan, evakuasi, dan monitoring di lapangan. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD juga masih siaga di lokasi karena banjir diperkirakan akan terus meningkat.
Sementara itu, Supriyadi, prakirawan BMKG Supadio, menjelaskan bahwa curah hujan di Kabupaten Sanggau memang sangat tinggi beberapa hari terakhir, sehingga meningkatkan risiko banjir. “Sejauh ini curah hujan memang cukup tinggi khususnya di Sanggau, sehingga diharapkan masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir yang semakin meningkat,” katanya.
Pemerintah daerah dan pihak terkait mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan, terutama bagi yang berada di daerah rawan banjir.[SK]