![]() |
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memotong tumpeng saat menghadiri syukuran ulang tahun ke-50 PDAM Tirta Khatulistiwa.SUARAPONTIANAK/SK |
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengapresiasi capaian PDAM yang kini telah menjangkau 89 persen dari total penduduk kota dalam cakupan pelayanannya. Meski belum sepenuhnya mencapai target 100 persen sebagaimana yang diharapkan pemerintah pusat melalui Millenium Development Goals (MDGs), Edi optimistis PDAM mampu terus meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanannya.
“Ini capaian yang tidak mudah. Tanpa komitmen dan kerja sama semua pihak, tidak mungkin bisa sampai di titik ini,” ujarnya dalam sambutannya saat apel syukuran 50 tahun PDAM di halaman kantor Tirta Khatulistiwa.
Edi juga menyoroti pentingnya peningkatan pelayanan pelanggan dan respons cepat terhadap setiap keluhan masyarakat, terutama terkait gangguan air seperti air keruh atau aliran yang tidak lancar.
“Keluhan pelanggan sering kali disebabkan oleh infrastruktur lama seperti pipa tua yang sudah rapuh dan rawan bocor. Ini harus jadi prioritas evaluasi dan peremajaan,” jelasnya.
Saat ini, tingkat kebocoran air PDAM masih mencapai angka 30,01 persen. Edi menargetkan agar kebocoran tersebut bisa ditekan secara signifikan.
“Target kita ke depan, kebocoran air bisa ditekan di bawah 20 persen. Ini bukan hanya soal efisiensi, tapi juga kualitas layanan,” tegasnya.
Salah satu tantangan klasik yang terus dihadapi PDAM adalah kualitas dan ketersediaan air baku. Untuk itu, Pemerintah Kota Pontianak akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi guna mencari solusi peningkatan kualitas air baku.
Edi juga menyebut bahwa peningkatan kualitas intake, jaringan perpipaan, dan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru menjadi prioritas, termasuk penyelesaian proyek IPA Nipah Kuning.
Saat ini, PDAM Tirta Khatulistiwa mampu memproduksi air bersih sebesar 2.050 liter per detik. Namun dengan jumlah penduduk yang terus meningkat—tercatat sekitar 687.031 jiwa menurut data Dinas Dukcapil—kebutuhan air bersih akan terus bertambah.
“Air bersih adalah sumber kehidupan. Kalau airnya sehat dan cukup, masyarakat juga akan sehat, kuat, dan cerdas,” tutupnya.[SK]