Dampak Virus Corona di Sektor Otomotif Mulai Pulih, Begini Rapor Volvo

Editor: Editor: Diko Eno author photo

Tampak buritan Volvo XC40 Recharge Electric EV [Volvo Cars].
Suara Kalbar- Awal 2020, dampak virus Corona di sektor otomotif sangatlah terasa. Selain mengalokasikan pabrik dan sumber daya manusia untuk menggarap produksi peralatan kesehatan, termasuk Alat Pelindung Diri (APD) bagi garda terdepan tenaga medis atau nakes, penjualan kendaraan bermotor mengalami titik nadir.

Setahun berlalu, berbagai brand otomotif mencatatkan diri mulai mengalami perubahan penjualan serta produksi. Kabar baiknya, tidak sedikit mulai membukukan pertumbuhan menggembirakan. Tak terkecuali Volvo Cars.

Dikutip kantor berita Antara dari pernyataan resmi Volvo Cars (12/4/2021), saat ini Volvo Cars tengah menikmati pemulihan terkait pandemi Corona setahun lalu. Untuk kuartal pertama 2021, rapor perusahaan asal Swedia--salah satu dari kumpulan negara Nordic--ini naik 40,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Total penjualan selama periode itu adalah 185.698 unit mobil, atau awalnya adalah 131.889 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Salah satu mobil listrik (EV) Volvo  C40 Recharge P8 AWD in Glacier Silver [Volvo Cars via ANTARA]
Volvo C40 Recharge EV P8 AWD in Glacier Silver [Volvo Cars via ANTARA]

Untuk pasar Amerika Serikat dan Eropa, Volvo Cars berhasil meningkatkan penjualan dibandingkan kuartal pertama tahun lalu, sekaligus mengatasi dampak pandemi yang sedang berlangsung. China yang kini telah pulih dari dampak pandemi, mencapai puncak penjualan pada kuartal pertama 2020.

Untuk Maret, Volvo Cars menjual 75.315 mobil secara global, atau naik 62,3 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Jajaran produk Volvo Cars kategori mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) Volvo XC40 Recharge yang dapat diisi ulang, dengan powertrain hybrid elektrik atau plug-in sepenuhnya, menyumbang 26,0 persen dari semua mobil Volvo yang terjual secara global pada Maret.

Di Eropa, pangsa mobil Recharge dari keseluruhan penjualan mencapai 39,0 persen.

Adapun kenaikan penjualan produk Volvo Cars diperoleh lebih dari tiga kali lipat melalui penjualan online di laman pemasaran Care by Volvo.

Untuk pasar China, pertumbuhan kuartal ke kuartal mencapai 22 persen.

Di China, penjualan Volvo meningkat 117,7 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini, dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya.

Dengan permintaan kuat yang terus berlanjut untukVolvo S90 yang diproduksi secara lokal, perusahaan memulihkan dan meningkatkan penjualan yang hilang karena lockdown Covid-19.

Sementara itu, penjualan perusahaan di Amerika Serikat mencapai 27.239 unit mobil. Atau meningkat 39,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Lantas penjualan Volvo di Eropa tumbuh menjadi 87.457 mobil, atau naik 24,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

- Awal 2020, dampak virus Corona di sektor otomotif sangatlah terasa. Selain mengalokasikan pabrik dan sumber daya manusia untuk menggarap produksi peralatan kesehatan, termasuk Alat Pelindung Diri (APD) bagi garda terdepan tenaga medis atau nakes, penjualan kendaraan bermotor mengalami titik nadir.

Setahun berlalu, berbagai brand otomotif mencatatkan diri mulai mengalami perubahan penjualan serta produksi. Kabar baiknya, tidak sedikit mulai membukukan pertumbuhan menggembirakan. Tak terkecuali Volvo Cars.

Dikutip dari suara.com dari pernyataan resmi Volvo Cars (12/4/2021), saat ini Volvo Cars tengah menikmati pemulihan terkait pandemi Corona setahun lalu. Untuk kuartal pertama 2021, rapor perusahaan asal Swedia--salah satu dari kumpulan negara Nordic--ini naik 40,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Total penjualan selama periode itu adalah 185.698 unit mobil, atau awalnya adalah 131.889 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Salah satu mobil listrik (EV) Volvo  C40 Recharge P8 AWD in Glacier Silver [Volvo Cars via ANTARA]
Volvo C40 Recharge EV P8 AWD in Glacier Silver [Volvo Cars via ANTARA]

Untuk pasar Amerika Serikat dan Eropa, Volvo Cars berhasil meningkatkan penjualan dibandingkan kuartal pertama tahun lalu, sekaligus mengatasi dampak pandemi yang sedang berlangsung. China yang kini telah pulih dari dampak pandemi, mencapai puncak penjualan pada kuartal pertama 2020.

Untuk Maret, Volvo Cars menjual 75.315 mobil secara global, atau naik 62,3 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Jajaran produk Volvo Cars kategori mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) Volvo XC40 Recharge yang dapat diisi ulang, dengan powertrain hybrid elektrik atau plug-in sepenuhnya, menyumbang 26,0 persen dari semua mobil Volvo yang terjual secara global pada Maret.

Di Eropa, pangsa mobil Recharge dari keseluruhan penjualan mencapai 39,0 persen.

Adapun kenaikan penjualan produk Volvo Cars diperoleh lebih dari tiga kali lipat melalui penjualan online di laman pemasaran Care by Volvo.

Untuk pasar China, pertumbuhan kuartal ke kuartal mencapai 22 persen.

Di China, penjualan Volvo meningkat 117,7 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini, dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya.

Dengan permintaan kuat yang terus berlanjut untukVolvo S90 yang diproduksi secara lokal, perusahaan memulihkan dan meningkatkan penjualan yang hilang karena lockdown Covid-19.

Sementara itu, penjualan perusahaan di Amerika Serikat mencapai 27.239 unit mobil. Atau meningkat 39,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Lantas penjualan Volvo di Eropa tumbuh menjadi 87.457 mobil, atau naik 24,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Sumber : Suara.com

Share:
Komentar

Berita Terkini