![]() |
Sebagai ilustrasi. Seorang lelaki menguap kelelahan akibat menghirup gas karbon monoksida [Shutterstock]. |
Gas CO merupakan salah satu hasil proses pembakaran di mesin mobil dan dibuang melalui saluran knalpot. Zat ini tidak terlihat mata dan tidak meninggalkan bau. Sehingga saat mengalami keracunan sulit disadari, dan terjadi gangguan fisik seperti badan lemas, mengantuk, sakit kepala, mual, muntah, sakit pada dada, sampai seperti berhalusinasi.
![Ilustrasi knalpot mobil. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/06/25/30790-knalpot-mobil.jpg)
Berikut kondisi yang membuat karbon monoksida bisa menyeruak ke kabin, dan cara mencegah keracunan itu.
Kondisi yang menyebabkan terjadinya bocor karbon monoksida ke kabin mobil:
Knalpot bocor
- Pipa knalpot diarahkan ke belakang mobil untuk memastikan gas buang tidak keluar di bawah dek dan masuk ke dalam kabin. Karena karat, pipa knalpot bisa bocor di tengah dan menyebabkan gas buang keluar di bawah dek mobil. Gas buang yang terakumulasi bisa menyusup masuk ke dalam kabin.
- Ada komponen sistem pendingin ruang yang bekerja di luar kabin mobil, seperti kompresor dan tabung ekspansi diletakkan di ruang mesin. Karena minim perawatan, ada potensi terjadi kebocoran pada salurannya, terutama selang AC dan jalur di firewall.
- Karat punya potensi untuk timbul di bodi mobil, terutama di dek bawah tempat bersarangnya kotoran. Jika tidak diatasi, karat akan menyebabkan bodi mobil berlubang dan membuka jalur masuknya gas buang mobil. Karet bodi mobil yang sudah getas juga bisa menjadi akses masuknya gas buang.
Ada beberapa hal yang wajib dilakukan untuk mencegah keracunan gas CO di dalam kabin mobil.
Sumber : Suara.com, Selengkapnya DISINI