![]() |
Arnila pengusaha madu kelulut asal Malaysia |
Kegiatan ini digelar selama 3 hari, mulai Senin 24 September sampai dengan Rabu 26 September 2018 yang akan datang. Banyak sekali stand-stand makanan yang dapat kita jumpai di selasar gedung tower B Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.
Novianti yang mewakili LPPOM MUI Kalbar merasa sangat bangga dengan adanya kegiatan ini. Karena menurutnya, dari kegiatan ini kita bisa menunjukkan bahwa Indonesi juga memiliki berbagai produk makanan yang tidak kalah baik dari pada negara Malaysia dan Brunnei.
"Kita bersyukur dan merasa bangga, sekaranglah waktunya untuk kita tunjukkan kepada negara tetangga bahwa kita juga memiliki produk makanan yang baik, dan terjamin kehalalannya", ujar Novianti.
Disisi lain negara tetangga juga tidak mau kalah dalam menawarkan produk unggulannya, seperti Madu Kelulut yang merupakan madu asli terbaik dari Malaysia. Dengan dengan berbagai macam khasiatnya menjadikan madu ini banyak di gemari masyarakat.
"Sebenarnye madu kelulut ini tidak hanya di Malaysie je adenye, tapi di Kalimantan, di Australi juga banyak. Tapi kite bise lihat hasil madu yang lebih baik dari daerah mane," tutur Arnilah Manager dari salah satu PT penghasil madu, kental dengan logat Malaysia.
Arnilah menambahkan, madu yang berkhasiat tinggi ini juga baik untuk campuran kosmetik sehingga menjadi incaran bargi para pengusaha-pengusaha produk kecantikan.
"Madu yang kite jual ni banyak juge di gemari pare pengusehe kosmetik, karne sangat baek untuk kulit. So dalam satu bulan omset penghasilan kite bise mencapai RM 7.000 (dalam rupiah menjadi Rp. 2.100.000)," jelasnya.
Penulis: Ade Siti Fatimah
Editor: Kundori