Mempawah (Suara Kalbar) – Jahe atau bahasa ilmiahnya Zingiber Officinale, merupakan tanaman tropis yang masih satu botani dengan kunyit. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah.
Selama ribuan tahun, tanaman herbal yang berasa agak pedas
ini, dimanfaatkan sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Khasiatnya sudah tak
diragukan lagi, bisa menjadi penawar berbagai macam penyakit di tubuh.
Budidaya jahe secara besar-besaran kini mulai berkembang di
Mempawah. Tepatnya, di Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur.
Tercatat beberapa petani Mempawah kini sukses mengembangkan
budidaya jahe. Pemasarannya, tidak saja berskala nasional, bahkan tembus hingga
ke mancanegara.
Salah satunya, Mat Guntur, Tokoh Masyarakat Desa Antibar.
Ketika ditemui suarakalbar.co.id, Mat Guntur mengaku bahagia, karena jahe
miliknya telah berhasil menembus pasaran Malaysia dan perusahaan jamu nasional,
Sido Muncul.
“Alhamdulillah, dari sekian banyak produsen jahe di
Indonesia, ternyata jahe asal Desa Antibar yang berkualitas paling baik dan
memiliki rimpang paling besar. Ini disampaikan perwakilan perusahaan jahe
nasional Sido Muncul saat bertandang ke sini (Antibar),” katanya.
Ketika perwakilan Sido Muncul melakukan survei, mereka
terkejut melihat kualitas jahe merah dan jahe putih Desa Antibar yang sangat
bagus.
“Mereka langsung mengambil sampel. Tak lama beberapa lama,
saya diminta menjadi pemasok tetap jahe putih untuk Sido Muncul. Sekali kirim,
saya menggunakan kontainer dengan kapasitas 12 ton,” katanya.
Sido Muncul, tambahnya, meminta agar jahe yang dihasilkan
tetap dipertahankan kualitasnya. Hingga kemarin, Mat Guntur telah beberapa kali
melakukan pengiriman jahe asal Antibar ke Sido Muncul.
“Untuk memenuhi kuota pesanan, saya tak hanya mengandalkan
jahe di kebun saya, tapi juga dari kebun
teman-teman. Kita di sini saling bekerja sama, yang penting target
pengiriman bisa terpenuhi dengan tetap menjaga kualitas,” imbuhnya.
Kebun budidaya jahe Mat Guntur memiliki luas enam hektar.
Empat hektar telah ditanami, sisanya dua hektar sedang dalam proses penanaman
paskapanen sebelumnya.
Keberhasilan Mat Guntur menembus pasar nasional, turut
menarik minat Arief Rinaldi, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, untuk
melihat langsung budidaya jahe di kebunnya, Kamis (18/2/2021) sore.
Arief Rinaldi mengatakan, potensi jahe di Desa Antibar
benar-benar luar biasa. Ini harus terus dikembangkan dan didukung oleh instansi
terkait di Pemerintah Kabupaten Mempawah.
“Saya yakin, jika dikelola profesional, jahe bisa menjadi
ikon agribisnis yang sangat besar di Kabupaten Mempawah,” pungkasnya.
Penulis : Distra